Nationalgeographic.co.id - Mardi Gras, atau yang disebut-sebut The Greatest Free Show on Earth berlokasi di daerah New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat. Mardi Gras merupakan sebuah perayaan yang identik dengan orang-orang yang mengenakan kostum dan pernak-pernik nuansa ungu, hijau, dan emas.
Ketiga warna ini memilki arti tersendiri, hijau melambangkan iman, ungu melambangkan keadilan dan emas melambangkan kekuatan.
Selain pelemparan manik-manik, ada berbagai macam aktivitas yang menandai tradisi Mardi Gras, mulai dari pesta dansa, Flambeaux (menyalakan obor), pemakaian Topeng, King Cakes, dan karnival.
Baca Juga : Tari Gandrung Banyuwangi, Identitas Budaya dan Daya Tarik Pariwisata Dunia
Pesta dansa akan diadakan oleh tiap-tiap Krewe, ini adalah sebutan bagi organisasi atau perkumpulan orang yang mengadakan perayaan untuk Mardi Gras. Setiap pesta dansa memiliki raja dan ratu yang akan dirahasiakan identitasnya hingga malam pesta dansa. Salah satu pesta dansa terbaik adalah pesta dansa “Super Krewes” hasil dari tiga Krewe : Bacchus, Endymion, dan Orpheus.
Flambeaux atau sebutan untuk penyalaan obor, berasal dari bahasa Prancis flambe yang berarti api.
Flambeaux awalnya bertujuan agar orang-orang dapat datang dan melihat karnival pada malam hari. Obor ini nantinya akan dibawakan oleh beberapa orang pria sambil melakukan gerakan tarian dan memutar obor disepanjang jalan parade.
Pelemparan manik-manik atau Throws adalah tradisi ketika Krewe yang mengikuti parade melemparkan kalung manik-manik dari atas kereta paradenya. Tradisi ini dimulai dari tahun 1870. Tidak hanya manik-manik, beberapa Krewe akan melemparkan perhiasan kreasi sendiri, mainan, hingga Doubloons (koin emas).
Tiap-tiap Krewe biasanya memiliki hadiah khusus, ada yang melemparkan kelapa, sepatu heels hingga boots, dompet, dan gelas. Masing-masing benda ini akan dihias dan dilemparkan pada saat parade.
Selain untuk menambah kemeriahan parade, topeng sudah menjadi unsur penting dalam Mardi Gras. Topeng memiliki arti bahwa pemakainya dapat menjadi siapa saja yang ia mau dan berkumpul atau bergaul dengan siapa saja tanpa memandang wajah atau kelas sosialnya.
Pengendara kereta parade pun diwajibkan secara hukum untuk mengenakan topeng dengan tujuan untuk menjaga unsur misteri dari raja dan ratu krewenya.
Baca Juga : Membuat Paspor 'Online', Proses Antre Bisa Dilakukan Melalui Aplikasi
Source | : | mardigrasneworleans.com |
Penulis | : | Nathania Kinanti |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR