Terinspirasi oleh berbagai kemurahan hati yang dia baca di media sosial, Tessa Kum menawarkan kepada siapa saja yang mengenakan atribut agama, yang takut akan keselamatan mereka, untuk naik angkutan umum bersamanya.
Dalam sebuah wawancara, Tessa mengungkapkan keberhasilan gerakan #illridewithyou yang dia mulai di Twitter.
Apa yang membuat Anda mem-posting #illridewithyou di Twitter?
Itu semacam titik balik bagi saya. Saya melihat postingan lainnya di Twitter yang menunjukkan kebaikan hati seorang perempuan (Rachael Jacobs) dan saya hanya merasa bahwa hal itu harus banyak dilakukan di dunia ini.
Dia melakukan hal yang sangat sederhana. Dia melihat seorang perempuan Muslim, yang tertekan di kereta, melepas jilbabnya, dan kemudian mendekati perempuan itu lalu berkata, "Pakai kembali, aku akan berjalan denganmu". Itu membuat saya sedikit tersentuh.
Itu terkesan bahwa cara sederhana untuk mempromosikan kebaikan adalah dengan mengatakan, jika siapa pun merasa transportasi umum tak nyaman hanya karena apa yang ia kenakan, maka Rachel akan duduk di samping mereka sehingga mereka tidak sendirian.
Jika sesuatu, dengan alasan yang mengerikan, terjadi, maka mereka tak sendiri. Saya tak berpikir ini terbatas pada warga Muslim. Ini bisa berlaku bagi siapa saja yang memiliki penampakan mencolok, yang secara otomatis menjadikan mereka pusat perhatian.
Kapan Anda menyadari bahwa hal ini menyentuh hati orang-orang?
Itu adalah ketika ponsel saya tak berhenti bergetar. Saya menyadari hal itu berjalan dengan baik di luar perkiraan saya ... Orang merasa terbantu oleh gerakan ini. Ini sudah terjadi.
Sydney adalah kota terbesar di Australia. Hal ini tak dapat diringkas dalam bentuk apa pun yang bisa dimasukkan ke dalam 140 karakter. Kami rumit dan kami bertentangan serta saling bertentangan, dan kami harus menerima itu. Artinya, kami akan sedih, marah, dan melakukan apa yang diinginkan. Kami juga akan sangat lelah. Orang-orang letih yang akan maju dan berbicara.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR