Nationalgeographic.co.id - Selama Perang Dunia II, harta berharga keluarga Kerajaan Inggris dikubur di bawah tanah Kastil Windsor. Hal ini dilakukan agar barang-barang tersebut tidak dapat ditemukan oleh Nazi.
Saat Inggris diserang Luftwaffe (Angkatan Udara Jerman), Raja George VI memerintahkan petugas istana untuk memindahkan mahkota permata dari Tower of London dan menyimpannya di tempat lain. Mahkota permata tersebut disimpan di dalam kaleng timah yang sebelumnya berisi biskuit.
Namun, detail operasi sangat dirahasiakan. Bahkan, Ratu Elizabeth II–yang saat itu masih remaja–juga tidak mengetahui di mana harta berharga kerajaan disembunyikan.
Baca Juga: 6 Fakta Tentang Leonardo da Vinci Yang Jarang Diketahui Orang
Dia baru mempelajari detailnya selama pembuatan film dokumenter BBC. Saat itu, komentator kerajaan, Alistair Bruce berbicara kepada Ratu tentang surat-surat yang digali oleh Oliver Urquhart Irvine, pustakawan dan asisten penjaga arsip kerajaan.
Dalam surat tersebut, Sir Owen Morshead, pustakawan kerajaan di masa Perang Dunia II, menjelaskan kepada Ratu Mary (ibu Raja George VI) bahwa ia telah menyembunyikan Imperial State Crown, penutup kepala yang dikenakan sang pemimpin kerajaan.
Dibuat untuk penobatan Raja George VI pada 1937, Imperial State Crown memiliki 2868 permata dan berbagai batu berwarna–termasuk 17 batu safir, 11 zamrud, dan 269 mutiara.
Bruce mengatakan, para petugas istana menggali lubang yang dalam di bawah salah satu pintu masuk Kastil Windsor. Mereka lalu menutup lubang di malam hari untuk menghindari deteksi Luftwaffe. Di dalam ruangan yang dibangun khusus dengan pintu baja tersebut, petugas meletakkan kaleng biskuit berisi mahkota permata. Ruang itu dapat diakses dengan pintu jebakan yang masih ada hingga saat ini.
Baca Juga: Kisah Cinta Rahasia Perawat Militer Amerika dengan Tahanan Perang Nazi
Melihat upayanya dalam mengamankan mahkota permata, Inggris harus bersyukur bahwa mereka dipimpin oleh Raja George VI selama Perang Dunia II. Jika pada saat itu, kerajaan dipimpin oleh saudara laki-lakinya, King Edward VIII, entah apa yang terjadi.
Menurut serial Netflix, The Crown, King Edward VIII dan istrinya, Wallis Simpson, sangat bersimpati kepada Nazi. Mereka diketahui pernah mengunjungi Hitler saat liburan di Berchtesgaden pada 1937.
Bahkan, Duke and Duchess of Windsor ini, pernah berpartisipasi pada rencana Nazi untuk menaikkan kembali tahta Edward dan menggantikan George.
Source | : | History.com |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR