Nationalgeographic.co.id - Wifi yang kita gunakan saat ini, sebentar lagi bisa menjadi ‘alat keamanan’ berbiaya rendah untuk mendeteksi bahan kimia, bom, dan senjata berbahaya.
Sebuah studi terbaru dari Rutgers University-New Brunswick menunjukkan bagaimana sinyal wireless mampu menembus tas untuk mendeteksi dimensi yang tepat dari benda-benda berbahaya dan memperkirakan volume cairan.
Setelah melakukan pengujian beberapa kali, para peneliti menemukan bahwa sistem ini 95% akurat.
Baca juga: Dapatkah Ilmuwan Mendeteksi Virus Zombie Sebelum Wabah Merebak
Mereka berharap sistem deteksi ini dapat membuat museum, stadium, taman hiburan, sekolah, dan ruang publik lainnya lebih aman.
“Ia dapat memberikan dampak yang besar dalam melindungi masyarakat dari hal-hal berbahaya. Kita butuh teknologi seperti itu sekarang,” kata Yingying Chen, salah satu peneliti.
Dibandingkan dengan sistem keamanan tradisional, para peneliti mengatakan, metode deteksi wifi dapat memotong biaya screening seperti yang dilakukan saat ini.
Selain itu, caranya mudah dilakukan dan menghindari ‘menyerang’ privasi seseorang dengan membuka dan memeriksa barang–barangnya.
Seperti yang kita tahu, sistem pemeriksaan keamanan sekarang juga membutuhkan lebih banyak staf dan peralatan khusus dengan biaya yang mahal.
“Di beberapa area publik, sulit untuk memasang infrastruktur canggih seperti di bandara. Oleh sebab itu, tenaga manusia selalu dibutuhkan untuk mengecek barang,” kata Chen.
Namun, sistem yang sedang dikembangkan peneliti ini, menggunakan perangkat wifi dengan dua atau tiga antena – satu untuk mengirim sinyal, dan yang lainnya menerima.
Dia bekerja dengan menganalisis apa yang akan terjadi ketika sinyal menembus dan memantul dari beberapa objek dan material.
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR