Awan Hitam Membayangi Bumi, Inilah Tahun Terburuk Menurut Ilmuwan

By Gita Laras Widyaningrum, Kamis, 22 November 2018 | 18:41 WIB
Abu vulkanik menutupi matahari sehingga membuat suhu Bumi menjadi dingin. (IPGGutenbergUKLtd/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id – Peristiwa pada 1349, ketika wabah Black Death memusnahkan setengah populasi Eropa, dan tahun 1918 ketika virus influenza membunuh lebih dari 100 juta orang, tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan 536 A.D.

Menurut para ilmuwan, 536 A.D merupakan tahun terburuk yang pernah ada di Bumi.

Di tahun yang sangat sengsara tersebut, abu dari gunung berapi jatuh ke Eropa, Timur Tengah, dan Asia—menciptakan selimut kegelapan selama 18 bulan. Dampaknya: suhu menurun, tanaman-tanaman mati, dan manusia kelaparan hingga akhir hayatnya.

Baca Juga : Kristallnacht, Peristiwa Pembantaian Orang-orang Yahudi Pada 1938

“Tahun itu adalah salah satu periode terburuk untuk hidup,” ujar Michael McCormick, sejarawan dan arkeolog yang memimpin Harvard University Initiative for the Science of the Human Past.

Para sejarawan telah lama dibuat bingung oleh awan hitam pekat misterius yang membayangi dunia pada pertengahan abad keenam.

Namun, sebuah studi yang dipublikasikan pada jurnal Antiquities menyatakan bahwa erupsi gunung berapi masif di Islandia lah yang memicu bulan-bulan kegelapan tersebut. Dua letusan yang terjadi pada 540 dan 547 A.D juga berkontribusi pada abu di awan.

Baca Juga : Suku Maya Pernah Memuja dan Mendewakan Kalkun, Apa Penyebabnya?

Abu kemudian menghalangi Matahari, sehingga mengantarkan suhu dingin ke Bumi. Pada musim panas 536 A.D, salju turun di Tiongkok dan suhunya turun sebanyak 34-36 derajat celsius—memulai dekade terdingin dalam 2.300 tahun terakhir. Akibatnya, tanaman-tanaman gagal panen dan warga kelaparan.

Kelanjutan dari tahun bencana itu, pada 542 A.D, wabah penyakit pes—yang juga dikenal dengan Wabah Yustinian—menyapu sepertiga hingga setengah populasi Kekaisaran Romawi Timur sehingga mempercepat keruntuhannya.