Nationalgeographic.co.id - Badai debu menerjang Australia sepanjang 500 km bagian tenggara pada Rabu (21/11/2018). Warna langit pun tampak berubah menjadi warna jingga.
Lantaran berbahaya, pihak berwenang mengeluarkan peringatan kesehatan kepada masyarakat terkait dengan peristiwa badai debu. Ini karena kualitas udara semakin memburuk dan meningkatkan kekhawatiran terhadap masalah pernapasan.
Baca Juga : Sering Terjebak Kemacetan? Waspada Peningkatan Risiko Serangan Jantung
Menurut Biro Meteorologi Australia, badai dipicu oleh angin kencang yang membawa tanah kering. Masalah semakin diperparah dengan musim kemarau yang melanda New South Wales sejak Agustus lalu. Akibat badai debu ini, sejumlah penerbangan harus ditunda.
Dilansir dari BBC, paramedis mengatakan bahwa puluhan orang mengalami kesulitan bernafas saat terjadi badai debu pada Rabu lalu. Namun, mereka tidak mengetahui secara jelas jumlah keseluruhan orang yang mengalami masalah kesehatan akibat badai debu.
Baca Juga : Awan Hitam Membayangi Bumi, Inilah Tahun Terburuk Menurut Ilmuwan
Petugas kesehatan mengimbau agar penduduk setempat tetap berada di dalam rumah, terutama bagi anak-anak dan mereka yang memiliki masalah pernapasan.
Sebelumnya, badai debu juga pernah melanda Sydney pada tahun 2009. Akibatnya, ratusan orang mengalami masalah pernapasan dan penerbangan harus dihentikan.