Alaska Diguncang Gempa dengan Magnitudo 7, Jalanan Ambles dan Bangunan Rusak

By Gregorius Bhisma Adinaya, Minggu, 2 Desember 2018 | 08:09 WIB
Jalanan patah dan ambles. (Twitter/@SvrTroposphere)

Nationalgeographic.co.id - Gempa besar mengguncang Anchorage, Alaska, pada hari Jumat (30/11/2018) kemarin. Gempa dengan magnitudo 7 ini menyebabkan kerusakan pada banyak bangunan, walaupun belum ada laporan mengenai korban jiwa. Sejumlah foto yang tersebar pun memperlihatkan sebuah jalanan yang retak besar dan mengalami ambles.

Gempa besar ini mengguncang bangunan-bangunan, memecah jendela, dan menyebabkan tiang-tiang lampu hingga pohon-pohon bergoyang. Layaknya gempa besar lainnya, gempa Alaska ini juga disusul oleh rangkaian gempa yang bisa dirasakan sejauh 560 kilometer di Fairbanks.

Salah satu gempa susulan yang kembali membuat masyarakat berhamburan mencari tempat berlindung adalah gempa dengan magnitudo 5,7.

Baca Juga : Tidak Terprediksi, Namun Jakarta Perlu Waspada Gempa Sunda Megathrust

Keadaan sebuah mini market. (Twitter/@purrenrage)

Kejadian ini menyebabkan warga harus hidup tanpa adanya listrik. Dalam cuitannya di Twitter, Kepolisian Anchorage mengungkapkan bahwa kota itu mengalami kerusakan besar pada infrastruktur. Banyak jalanan kemudian ditutup.

Kepala Polisi Anchorage, Justin Doll mengatakan bahwa sebagian Glenn Highway, rute yang dikenal dengan pemandangan indah—melewati ladang, gunung dan gletser—telah hilang.

Merespons kejadian ini, Presiden Trump pun mencuit bahwa pemerintah federal akan membantu Alaska pulih dari bencana tersebut. Gubernur Alaska, Bill Walker juga telah mengeluarkan dekrit bencana.

Baca Juga : Lima Peradaban Kuno Ini Runtuh Akibat Faktor Perubahan Iklim

Badan Survei Geologi Amerika mengatakan bahwa gempa Alaska terletak sekitar 13 kilometer di utara Anchorage, daerah yang menjadi tempat tinggal bagi 40 persen populasi penduduk Alaska, yakni sekitar 300.000 orang.

Gempa yang mengguncang Alaska pada pukul 8.29 ini juga memicu peringatan tsunami di daerah pesisir Alaska Selatan. Namun beberapa waktu kemudian, peringatan tersebut ditarik kembali.