Ketika 'Pangeran' Menjadi Korban Pembunuhan Akibat Konflik Politik

By Gita Laras Widyaningrum, Rabu, 26 Desember 2018 | 14:04 WIB
Kerangka pangeran anonim yang ditemukan. (DPA via Science Alert)

Nationalgeographic.co.id - Pada 1887, sejarawan seni asal Jerman bernama Friedrich Klopfleisch mengungkap kerangka seorang figur ternama yang dikubur di makam mewah sekitar 1940 SM.

Tidak banyak yang diketahui dari kehidupan dan identitas 'pangeran' Zaman Perunggu tersebut. Namun, pemeriksaan tulang yang dilakukan belum lama ini, setidaknya memberikan satu informasi baru. Yakni bahwa ada orang yang benar-benar tidak menyukainya.

Isi kuburan kuno di wilayah Leubingen, di timur negara bagian Jerman, Thuringia, telah membuat para arkeolog terpukau sejak Klopfleisch menemukannya hampir seabad lalu.

Pin jubah terbuat dari emas, belati, kapal, beberapa bilah perunggu, batu, dan pot tanah liar merupakan benda-benda yang dikubur tanpa alasan yang baik. Juga menunjukkan bahwa mayat tersebut merupakan seseorang yang memegang kekuasaan. Namun, identitasnya tidak diketahui hingga saat ini–hanya satu tebakan yang kemungkinan benar. Tulang-tulang menunjukkan bahwa ia adalah pria yang sudah tua, ditandai dengan gigi ompong dan urat-urat yang aus.

Baca Juga : Ornamen Tulang Kepala dan Rahasia Mengapa Dinosaurus Berukuran Raksasa

Pada 2012, para antropolog berusaha mencari bekas luka yang kemungkinan bisa menjelaskan penyebab kematian sosok tersebut. Namun, tidak ada hasil apa pun hingga ditemukan baru-baru ini.

"Kami telah memverifikasi tiga luka yang jelas pada tulang," kata Frank Ramsthaler, Wakil Direktur Institute of Legal Medicine di Saarland University.

"Mungkin ada lebih banyak, tapi baru tiga luka mematikan yang baru bisa kami pastikan. Senjata pembunuhnya diperkirakan sebuah pisau belati dengan panjang 15 sentimeter," tambahnya.

Posisi setiap luka menunjukkan sebuah kisah yang mirip dengan tragedi Shakespeare. Terdapat luka dalam hingga tercetak pada tukang belakang dan membelah tulang belikat.

Sang korban kemungkinan berdiri terpojok ke dinding, sebelum perutnya ditikam dari atas ke bawah hingga memutus arteri dan menusuk paru-parunya.

Baca Juga : Hiu Prasejarah Melawan Reptil Terbang Pteranodon, Siapa yang Menang?

Ada dugaan bahwa ia dibunuh oleh orang kepercayaannya. Seseorang yang cukup dekat untuk melakukan serangkaian serangan fatal.

Jika perkiraan peneliti benar, maka kerangka pangeran anonim ini menjadi contoh paling tua tentang pembunuhan akibat konflik politik.

Permulaan Zaman Perunggu di Eropa menandai perubahan dramatis dalam budaya, berkembang dari struktur sosial Neolitik egaliter menuju hierarki dengan produksi dan kepemilikan barang-barang mahal.