Nationalgeographic.co.id - China National Space Administration (CNSA) menyatakan bahwa mereka berhasil mendaratkan rover Chang'e-4 di sisi terjauh Bulan.
China Daily melaporkan, wahana luar angkasa tersebut sampai di kawan Von Karman di Bulan pada Kamis (3/1), tepatnya pukul 10.26 waktu Tiongkok. Perjalanan Chang'e-4 dari Bumi dimulai sejak 8 Desember.
Baca Juga : Mencari Alien di Bulan Jupiter, NASA Berencana Kirim Robot Nuklir
Eksplorasi Chang'e-4 diharapkan bisa memberikan data berharga: tentang susunan geologis permukaan di sekitar cekungan Kutub Selatan Aitken–wilayah Bulan yang saat ini belum banyak diketahui.
Cekungan tersebut diduga tercipta akibat tabrakan besar di awal sejarah Bulan. Artinya, material permukaan bawah Bulan mungkin bisa terekspos di sana.
Jika berhasil mengetahui lebih banyak tentang Bulan, maka kita bisa memahami sejarah pembentukan Bumi dan Tata Surya.
Chang'e-4 juga sudah mengirim foto pertama yang diambilnya di sana.
Ia menyampaikan pesan melalui satelit Queqiao, yang sekarang berada di orbit sekitar Bulan. Karena Chang'e-4 tidak akan pernah berhadapan langsung dengan Bumi, maka peran satelit tersebut sangat penting.
Meskipun beberapa pesawat luar angkasa telah mengambil foto di sisi terjauh Bulan sebelumnya, tapi ini yang pertama kali berhasil mendarat di permukaannya.
Ranger 4 milik NASA pernah mendarat di sana pada 1962, tapi ia tidak berfungsi dan tak mampu mengirim data apa pun.
Baca Juga : Asteroid Seperti Kudanil Ini Memiliki Risiko Tabrakan dengan Bumi
Saat ini, belum ada tanda-tanda kehidupan alien di sana. Namun, ada kemungkinan karena Chang'e-4 masih memiliki waktu untuk menjelajahi sisi terjauh Bulan.
CNSA juga berencana meluncurkan Chang'e-5 pada 2020 dengan tujuan pendaratan di Bulan, kemudian kembali lagi ke Bumi dengan membawa data.