Ribuan Penguin Terdampar dan Tak Bisa Kembali ke Habitatnya, Mengapa?

By Gita Laras Widyaningrum, Kamis, 10 Januari 2019 | 14:00 WIB
Penguin Magellanic. (encrier/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Ketika sedang tidak berkembang biak, penguin Magellanic asal Patagonia, Amerika Selatan, biasanya bermigrasi ke utara menuju Uruguay dan Brasil untuk berburu ikan teri.

Namun, dalam beberapa dekade terakhir, para ilmuwan telah mengamati tren yang mengecewakan: penguin-penguin tersebut berenang terlalu jauh ke utara–bahkan, ratusan mil dari tempat mereka berkembang biak. Terkadang, para penguin terjebak di sana dan tidak bisa kembali.

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan pada jurnal Current Biology, setiap tahun, ribuan penguin Magellanic gagal kembali ke habitatnya setelah migrasi. Beberapa di antaranya terdampar di tepi pantai Uruguay, Argentina, dan Brasil. Sementara sisanya, mati akibat kelaparan atau tercemar sampah plastik. Namun, 2/3 dari jumlah penguin yang terdampar adalah betina.

Baca Juga : Mengapa Gunung Anak Krakatau Masih Berbahaya? Ini Penjelasan Peneliti

Takashi Yamamoto, pemimpin penelitian dari Institute of Statitiscal Mathematics, berusaha mencari tahu apa yang sedang terjadi, serta mengapa penguin betina menjadi korban paling parah.

Bersama dengan rekan-rekannya, Yamamoto menandai kelompok kecil yang terdiri dari 14 penguin Maggelanic (delapan jantan dan enam betina) dengan monitor GPS di kakinya. Peneliti kemudian mengamati ke mana burung tersebut berkelana setelah masa berkembang biak mereka selesai di awal 2017 lalu.

Setelah pengamatan beberapa bulan, tim peneliti melihat pola yang jelas. Selama migrasi musim semi dan musim panas, penguin jantan cenderung menyelam lebih dalam dan lebih dekat dengan tempat pengembangbiakkan mereka di Patagonia.

Penguin betina, berenang lebih dekat dengan permukaan air, tapi bermigrasi lebih jauh ke utara dari yang jantan.

Di perairan dekat Uruguay dan Brasil selatan tersebut, para penguin betina mendekati wilayah yang dikenal sebagai "spot penguin terdampar". Menurut para peneliti, lokasi itu sering menjebak penguin melalui arus kuat yang mencegah burung itu berenang kembali ke rumah mereka. Spot ini juga penuh dengan ancaman manusia.

"Ancamannya meliputi pencemaran air akibat perkembangan transportasi laut dan penambangan, juga penangkapan ilegal," papar Yamamoto.

Baca Juga : Demi Foto Selfie Pengunjung, Lumba-lumba Dipaksa Naik ke Daratan

Alasan mengapa penguin betina lebih rentan terdampar dibandingkan dengan yang jantan, mungkin karena ukuran tubuhnya. Menurut para peneliti, penguin Magellanic betina lebih kecil sehingga membuat mereka sulit bersaing untuk mendapat makanan atau melawan arus kuat di utara.

Tubuh yang lebih kecil juga berarti mereka memiliki sensitivitas lebih besar terhadap suhu laut–membuat penguin betina lebih memilih berenang ke perairan yang lebih hangat di utara, dekat ekuator.

Studi terbaru ini merupakan langkah awal dalam memahami penyebab dan skala penguin terdampar. Namun, menurut Yamamoto, hasilnya cukup jelas: jika penguin betina terus terdampar dan tidak bisa kembali ke habitatnya setiap tahun, maka populasi penguin Magellanic bisa terancam.