Dimodifikasi, Ayam Ini Hasilkan Telur dengan Kandungan Obat Antikanker

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 1 Februari 2019 | 09:00 WIB
Telur. (Natalia Kolomytseva/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Telur dari hasil ayam yang 'dimodifikasi' oleh para peneliti di Inggris, mengandung sesuatu yang istimewa di bagian putihnya.

Setelah para ilmuwan di University of Edinburgh menyambungkan gen manusia ke dalam DNA ayam, hewan tersebut mulai menghasilkan telur dengan protein yang biasa digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, terutama kanker.

Menurut peneliti, proses menghasilkan 'obat' dengan cara tersebut jauh lebih murah dibanding produksi protein yang dilakukan selama ini.

"Produksi dari ayam lebih murah sepuluh hingga 100 kali lipat dibandingkan proses yang dilakukan pabrik," kata Lissa Herron, salah satu peneliti yang terlibat dalam studi tersebut.

Baca Juga : Mencairnya Es Arktika Ungkap Daratan yang Tersembunyi Selama 40 Ribu Tahun

Protein yang ditemukan pada telur ayam hasil modifikasi genetika ini mirip dengan yang dihasilkan tubuh manusia secara alami–yaitu IFNalpha2a dan macrophage-CSF. Protein tersebut memainkan peran penting pada sistem kekebalan tubuh kita.

Obat-obatan yang mengandung IFNalpha2a dan macrophage-CSF kerap digunakan para dokter untuk merawat pasien kanker dan beberapa penyakit lain. Namun, memproduksi obat-obatan tersebut di laboratorium cukup sulit dan membutuhkan banyak biaya.

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal BMC Biotechnology, para peneliti Edinburgh menyisipkan gen penghasil protein pada manusia tersebut, ke bagian DNA ayam yang bertanggung jawab memproduksi putih telur.

Hasilnya menunjukkan ada tiga telur yang mengandung protein 'antikanker' tadi.

Baca Juga : Sarcastic Fringehead, Hewan Laut 'Paling Jelek' dalam Literatur Ilmiah

Menurut peneliti, proses modifikasi ini tidak memengaruhi ayam sama sekali.

"Tidak berdampak pada kesehatan ayam, mereka hidup dan menetaskan telur seperti ayam normal lainnya," ungkap Herron.

Meskipun studi ini memberikan hasil yang menjanjikan, tapi ilmuwan masih membutuhkan sepuluh hingga 20 tahun lagi sebelum badan pengawas menyetujui penggunaan obat-obatan yang dikembangkan dari ayam modifikasi genetika untuk dikonsumsi manusia.