Nationalgeographic.co.id – Kim Sin-yeol, merupakan wanita berusia 81 tahun yang tinggal di Pulau Dokdo. Itu merupakan singkapan vulkanik yang berjarak empat jam perjalanan menggunakan perahu dari repi pantai yang dekat peradaban manusia.
Kim merupakan satu-satunya ‘penduduk’ di sebongkah batu besar yang terletak di laut antara Korea Selatan dan Jepang tersebut. Saking terpencilnya, jika cuaca buruk, Kim benar-benar terputus dari dunia luar selama berminggu-minggu.
Baca Juga : Perang di Afrika dan Timur Tengah Bunuh 100 Ribu Bayi Setiap Tahunnya
Kim Sin-yeol dan almarhum suaminya, Kim Sung-do membuat keputusan tidak biasa untuk pindah ke Pulau Dokdo pada 1991. Setelah suaminya meninggal October lalu, Kim menjadi satu-satunya penduduk legal di pulau tersebut.
Meski begitu, Kim sangat senang tinggal di sana. Ia menghabiskan waktunya dengan berenang, memancing, dan berolahraga. Keluarga Kim mengatakan, wanita itu sepertinya tidak akan pernah pindah dari Dokdo.
“Ia mengatakan bahwa hidup di Dokdo lebih rileks. Tinggal di sana, pikirannya jadi lebih tenang,” papar Kim Kyung-chul, menantu dari Kim Sin-yeol.
Baca Juga : Ingin Merasa Lebih Bahagia? Cobalah Mengenal Diri Anda Sendiri
Pulau Dokdo tidak besar, bahkan ukurannya tak melebihi terminal Grand Central di New York.
Tanah di perairan yang sepi ini telah lama menjadi sengketa antara Jepang dan Korea. Pada 1950-an, Korea Selatan memegang kontrol atas pulau tersebut, bahkan menempatkan tentara di sana untuk menjaganya. Sementara itu, Jepang selama bertahun-tahun mengklain bahwa Korea Selatan mendudukinya secara ilegal. Wilayah Pulau Dokdo menjadi tempat ikan berkembang biak dengan baik dan memiliki cadangan gas alam.
Banyak orang yang juga tertarik tinggal di pulau tersebut. Namun, petugas berwenang mengatakan bahwa mereka tidak berencana menerima penduduk baru karena Dokdo cukup ‘sempit’ untuk ditempati oleh dua orang atau lebih. Hanya Kim Sin-yeol satu-satunya manusia yang diperbolehkan menetap di sana secara legal.