Gunung Berapi Mampu Hentikan Gempa, Peneliti Menemukannya di Jepang

By National Geographic Indonesia, Rabu, 27 Februari 2019 | 07:10 WIB
Semakin tinggi bangunan, semakin terasa guncangan akibat gempa. (metamorworks/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Ketika gempa dengan magnitudo 7,1 mengguncang Kumamoto, Jepang beberapa tahun lalu, getarannya menyebabkan retakan memanjang hingga 40 km di permukaan Bumi. Setelah diteliti, para ilmuwan menemukan bukti yang menunjukkan bahwa gempa bumi dahsyat tersebut dihentikan oleh dapur magma di bawah gugus gunung berapi Aso, yang terletak sekitar 30 km dari sumber gempa.

Temuan ini memberikan para ilmuwan dengan kilasan langka tentang bagaimana dua fenomena geologi, gunung berapi dan gempa bumi, mungkin berinteraksi. Topik ini, menjadi perbincangan menarik di Jepang saat itu, mengingat negara sakura tersebut sangat rentan terhadap gempa bumi dan gunung berapi karena terletak di jalur Cincin Api Pasifik.

Baca Juga : Aurora Berbentuk Naga Terbentang Indah Hiasi Langit Islandia

Segera setelah gempa Kumamoto, peneliti mengunjungi pusat gempa dan melakukan penyelidikan terhadap retakan bekas gempa selama sepuluh hari. Dari penyelidikan itu, tim peneliti menemukan retakan baru yang memanjang hingga kaldera Aso, dari barat daya hingga ke tepi timur laut. Retakan tersebut berakhir pada kedalaman enam kilometer di bawah permukaan.

Penyelidikan aktivitas seismik yang dilakukan pada kedalaman kaldera tempat berhentinya retakan menunjukkan bahwa di bawah sana terdapat ruangan yang mengandung magma.

Gelombang energi gempa yang menuju Gunung Aso bersuhu dingin. Energi ini kemudian bertemu dengan suhu panas ekstrem yang dihasilkan oleh kenaikan magma di bawah gunung berapi. Pertemuan dua suhu ekstrem ini membuat energi buyar ke atas dan luar, sehingga kekuatan aliran gempa berkurang dan peretakan berhenti.

Penulis utama studi, Aiming Lin, profesor di Department of Earth and Planetary Sciences di Kyoto University, Jepang mengatakan, meskipun ini merupakan bukti pertama yang dilaporkan bahwa gunung berapi dapat menghentikan gempa bumi, ada beberapa contoh sejarah yang dapat mewakili aktivitas serupa.

Pada tahun 1707, retakan yang ditimbulkan dari gempa bumi Houei-Tokai-Nankai (magnitudo 8,7) memanjang ke arah utara dan tiba-tiba berakhir di sisi barat Gunung Fuji. Sementara pada 1930, retakan akibat gempa bumi North Izu (magnitudo 7,3), dihentikan oleh Gunung Api Hakone di Semenanjung Izu.

Baca Juga : Foto-foto Ini Ungkap Jejak Sungai yang Pernah Mengalir di Mars

Berdasarkan penemuan ini, bisa dikatakan bahwa sistem magma dalam perut bumi bisa meredam dan menghentikan gempa bumi. Dengan demikian batas gempa bumi bisa diprediksi. Selain itu, penemuan ini juga dapat membantu para peneliti untuk mengantisipasi durasi gempa bumi secara lebih akurat.

“Bagaimana pun, ini hanya satu gempa bumi,” kata Gregory Beroza, seismolog yang menjabat sebagai deputi direktur di Southern California Earthquake Center dan juga profesor geofisika Stanford University .

“Tak peduli seberapa menariknya fakta tersebut, sangat berbahaya jika menyamaratakannya terhadap gempa bumi-gempa bumi lainnya di masa depan.”