Kerangka Orang-orang Yahudi Korban Kekejaman Nazi Ditemukan di Belarus

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 1 Maret 2019 | 10:30 WIB
Para tentara Belarus menggali kerangka orang-orang Yahudi yang menjadi korban kekejaman Nazi. (Sergei Gapon/AFP/Getty Images)

Nationalgeographic.co.id – Sisa-sisa tubuh ratusan orang Yahudi yang tewas ditembak saat Perang Dunia II telah ditemukan di kuburan massal di Belarus.

Kuburan ini terungkap bulan lalu di situs konstruksi di wilayah perumahan di kota Brest, dekat perbatasan Polandia. Ditemukan ketika para pekerja mulai meletakkan fondasi untuk pembangunan apartemen.

Baca Juga : Makam Berisi Kerangka Anak-anak Korban Ritual Ditemukan di Peru

Para tentara telah menggali kerangka yang ditemukan di wilayah yang dulu menjadi tempat tinggal orang-orang Yahudi di bawah kekuasaan Nazi. Selain kerangka, mereka juga menemukan beberapa barang seperti sepatu kulit yang belum membusuk.

Dmitry Kaminsky, seorang tentara yang memimpin pencarian, mengatakan bahwa ia dan timnya telah menemukan 730 mayat sejauh ini. Namun, mereka tidak dapat memastikan ada berapa banyak lagi yang akan ditemukan.

“Mungkin kami harus melangkah lebih jauh ke jalan raya dan memotong jalan aspal. Dengan begitu, kita akan mengetahuinya,” kata Kaminsky.

Ia menambahkan, beberapa tengkorak yang ditemukan memiliki lubang peluru. Menunjukkan bahwa mereka telah dieksekusi dengan ditembak di bagian belakang kepala.

Belarus, yang merupakan bekas republik Soviet, dulu pernah diduduki oleh Nazi Jerman selama masa Perang Dunia II. Dan di masa itu, puluhan ribu Yahudi tewas dibunuh Nazi.

Sementara itu, kuburan massal tempat ditemukannya kerangka-kerangka tersebut, mulai digunakan pada Desember 1941 hingga Oktober 1942 dan merupakan bagian dari ‘ghetto’, area yang dibuat Nazi untuk memisahkan Yahudi dan masyarakat minoritas lainnya.

Baca Juga : Misteri Raja Tutankhamun, Teka-teki Kematian dan Kisah Hidup yang Terhapus

Saat ini, pemerintah setempat berencana mengubur mayat-mayat itu dengan sebuah upacara yang layak di pemakaman kota.

Namun, sebelum itu, mereka memastikan sudah tidak ada lagi kerangka yang tersisa di situs tersebut.