3. Bangkitkan sugesti positif
Ketika Anda memikirkan hal yang negatif terus-terusan, bisa saja malah hal tersebut benar-benar terjadi. Ini karena pikiran Anda sendiri sangat memengaruhi tindakan Anda. Dengan kata lain begini, misalnya Anda sedang diselimuti rasa grogi saat kencan pertama.
Kenyataannya? Benar saja, Anda gugup setengah mati saat pertama kali bertemu gebetan sampai sering melakukan kesalahan sepele yang memalukan. Itu semua adalah pengaruh sugesti. Ketika Anda percaya hal-hal buruk akan datang, maka tanpa butuh waktu lama pikiran tersebut seolah hadir dalam dunia nyata. Begitu pula saat Anda fokus memikirkan sesuatu yang positif.
Dalam sisi psikologis, kondisi ini dikenal sebagai “perception is projection”. Atau mudahnya, apa yang ada dalam persepsi Anda bisa dengan mudah terwujud dalam kehidupan nyata.
Jadi sebisa mungkin jauhi pikiran buruk dan ciptakan pikiran yang baik meski sedang terjebak dalam lingkungan yang tidak mengenakkan.
Baca Juga : Asa Tak Terbatas dalam Mendidik dan Mengembangkan Anak Berkebutuhan Khusus
4. Pupuk diri dengan emosi baik
Kebahagiaan sulit dicapai begitu saja tanpa diiringi dengan usaha yang maksimal. Percuma Anda terus mengutuk diri sendiri karena kesal dengan sikap orang sekitar, tapi tidak berusaha menyingkirkan perasaan “mengganjal” tersebut.
Daripada terus memasang wajah cemberut yang malah akan bikin bad mood, lebih baik tenangkan diri dengan melakukan aktivitas lain yang bisa bikin senang. Membaca buku favorit, berjoget sambil mendengarkan musik di kamar, menonton film, atau melakukan yoga bisa jadi beberapa pilihan kegiatan positif.
Setelah selesai dengan semua langkah ini, coba rasakan perubahan emosi dalam diri Anda. Sudahkah Anda merasa lebih baik daripada sebelumnya?
Artikel ini pernah tayang di Hellosehat.com, penulis: Karinta Ariani Setiaputri. Baca artikel sumber.