Nationalgeographic.co.id - Pernah dengar kutipan terkenal, “Bahagia itu kita sendiri yang menciptakan, bukan orang lain”?
Memang sebenarnya Anda sendirilah yang bisa mengendalikan emosi diri. Akan tetapi, tidak semua orang mampu mengatur naik turunnya emosi. Terkadang, pengaruh dari lingkungan dan orang-orang sekitar turut mengubah mood Anda hingga 180 derajat.
Nah, yang selalu menjadi pertanyaan sampai saat ini, sebetulnya ada tidak cara agar hidup bahagia meski hadir di tengah orang-orang yang negatif?
Cara agar hidup bahagia dalam situasi negatif sekalipun
Sebelum menyalahkan orang lain karena mood hancur seketika, ternyata otak Anda sendiri ikut terlibat sebagai salah satu pemicunya. Ya, otak merupakan organ tubuh yang sangat peka terhadap semua hal, dari yang berbau negatif sampai positif.
Baca Juga : Menggunakan Barang Sehari-hari untuk Bermain, Tingkatkan Kreativitas Anak
Sinyal yang ditangkap otak akan diteruskan ke sel-sel saraf dalam tubuh untuk memberikan respons tertentu. Entah itu marah, kecewa, sedih, hingga bahagia. Karena itu, sebenarnya kunci agar hidup bahagia adalah mengendalikan emosi dan respons Anda terhadap hal-hal negatif.
Namun, harus mulai dari mana? Ini dia langkah-langkahnya!
1. Cari tahu pemicu emosi negatif
Semua hal yang terjadi pasti ada penyebabnya, termasuk mengapa Anda merasa dikelilingi oleh hawa negatif dari orang-orang sekitar. Sebagai langkah awal, kenali akar masalah dari rasa tidak nyaman tersebut.
Mungkin Anda merasa risi karena mendengar teman yang membicarakan kejelekan orang lain di belakang, dijadikan bulan-bulanan oleh pasangan yang sedang disulut emosi, atau teman kantor yang seenaknya.
Berusaha mencari tahu hal tersebut satu per satu, perlahan tapi pasti akan membantu Anda untuk menyadari faktor apa saja yang menciptakan aura negatif di sekitar Anda.
2. Fokus pada hal yang bisa dikendalikan
Ada banyak hal yang tak bisa Anda kendalikan di dunia ini, misalnya kondisi jalanan ketika Anda berangkat ke sekolah, kampus, atau kantor. Berusaha mengendalikan hal-hal di luar kuasa Anda akan bikin Anda susah bahagia. Maka itu, kuncinya adalah fokus pada hal-hal yang bisa Anda kendalikan.
Misalnya jalanan macet parah, yang bisa Anda kendalikan adalah reaksi Anda sendiri. Sadari bahwa kemacetan itu di luar kendali Anda. Yang bisa Anda lakukan yaitu fokus mencari jalan alternatif atau jalan pintas atau mencari kesibukan di tengah kemacetan seperti membalas chat atau e-mail supaya waktu tidak terbuang sia-sia. Selain mengalihkan perhatian Anda dari emosi negatif, Anda juga bisa menjadi lebih produktif.
3. Bangkitkan sugesti positif
Ketika Anda memikirkan hal yang negatif terus-terusan, bisa saja malah hal tersebut benar-benar terjadi. Ini karena pikiran Anda sendiri sangat memengaruhi tindakan Anda. Dengan kata lain begini, misalnya Anda sedang diselimuti rasa grogi saat kencan pertama.
Kenyataannya? Benar saja, Anda gugup setengah mati saat pertama kali bertemu gebetan sampai sering melakukan kesalahan sepele yang memalukan. Itu semua adalah pengaruh sugesti. Ketika Anda percaya hal-hal buruk akan datang, maka tanpa butuh waktu lama pikiran tersebut seolah hadir dalam dunia nyata. Begitu pula saat Anda fokus memikirkan sesuatu yang positif.
Dalam sisi psikologis, kondisi ini dikenal sebagai “perception is projection”. Atau mudahnya, apa yang ada dalam persepsi Anda bisa dengan mudah terwujud dalam kehidupan nyata.
Jadi sebisa mungkin jauhi pikiran buruk dan ciptakan pikiran yang baik meski sedang terjebak dalam lingkungan yang tidak mengenakkan.
Baca Juga : Asa Tak Terbatas dalam Mendidik dan Mengembangkan Anak Berkebutuhan Khusus
4. Pupuk diri dengan emosi baik
Kebahagiaan sulit dicapai begitu saja tanpa diiringi dengan usaha yang maksimal. Percuma Anda terus mengutuk diri sendiri karena kesal dengan sikap orang sekitar, tapi tidak berusaha menyingkirkan perasaan “mengganjal” tersebut.
Daripada terus memasang wajah cemberut yang malah akan bikin bad mood, lebih baik tenangkan diri dengan melakukan aktivitas lain yang bisa bikin senang. Membaca buku favorit, berjoget sambil mendengarkan musik di kamar, menonton film, atau melakukan yoga bisa jadi beberapa pilihan kegiatan positif.
Setelah selesai dengan semua langkah ini, coba rasakan perubahan emosi dalam diri Anda. Sudahkah Anda merasa lebih baik daripada sebelumnya?
Artikel ini pernah tayang di Hellosehat.com, penulis: Karinta Ariani Setiaputri. Baca artikel sumber.