Penjelajah Temukan Jalur Misterius di Dasar Great Blue Hole Belize

By Gita Laras Widyaningrum, Selasa, 5 Maret 2019 | 11:29 WIB
Great Blue Hole di Belize, lingkaran selebar 328 meter yang menjadi jendela masuk ke Karibia. (Thinkstock)

Nationalgeographic.co.id – Baru-baru ini, ekspedisi bawah laut dilakukan untuk mengetahui apa isi Great Blue Hole di Belize. Di antara banyak penemuan, yang paling menarik adalah ‘jejak’ misterius yang ada di dasar lubang besar tersebut.

Pada Desember 2018, sekelompok ilmuwan dan penjelajah, ikut ambil bagian dalam misi penelitian Great Blue Hole. Termasuk miliarder Richard Branson, serta Fabien Couesteau, cucuk penjelajah Prancis yang terkenal, Jacques Cousteau.

Baca Juga : 9 Ancaman Terbesar yang Dihadapi Laut dan Isinya Akibat Ulah Manusia

Kepada CNN Travel, Erika Bergman, ahli kelautan sekaligus pemimpin proyek ini, mengatakan bahwa mereka telah mengobservasi jalur di dasar Great Blue Hole. Namun, mereka belum bisa mengidentifikasinya sehingga terbuka untuk beragam interpretasi.

Yang pasti, jalur itu tidak mungkin diciptakan oleh makhluk hidup mana pun dari masa kini. Sebab, tidak ada oksigen sama sekali di sana. Tingkat oksigen turun ke nol di bawah lapisan hidrogen sulfida yang terletak sekitar 90 meter di kedalaman Great Blue Hole.

Sebagai hasil dari kondisi yang tidak bisa ditempati ini, bagian dasar laut dipenuhi dengan bangkai hewan-hewan laut yang mati karena berenang terlalu dalam. Mereka mengalami sesak napas dan kemudian binasa.

Melihat hal itu, para ilmuwan menduga, jalur misterius yang mereka temukan adalah bagian dari proses geologi.

Dahulu kala, Great Blue Hole sebenarnya merupakan sebuah gua. Namun, sekitar 14 ribu tahun lalu, menjelang akhir Zaman Es, dunia mulai mencair sehingga permukaan laut naik secara dramatis. Ini membuat langit-langit gua akhirnya runtuh dan dibanjiri oleh air, lalu menjadi Great Blue Hole yang kita lihat sekarang.

Diketahui bahwa bagian dalam lubang besar di Belize tersebut masih berlapis stalagmit, stalaktit, dan fitur geologi lain yang biasa ditemukan di dalam gua.

Meski begitu, ribuan tahun dipenuhi air membuat bagian gua akhirnya menjadi ‘rumah’ bagi hewan dan tumbuhan laut.

Baca Juga : Islandia Izinkan Perburuan 2.130 Paus Dalam Lima Tahun Mendatang

“Menyenangkan sekali mengetahui bahwa ada gua di dalam lautan, apalagi kondisinya masih sama seperti ribuan tahun lalu. Dan kemungkinan ia akan tetap sama hingga ribuan tahun mendatang,” papar Bergman.

Great Blue Hole merupakan sinkhole kedua terbesar di dunia dengan diameter 300 meter dan kedalaman 125 meter. Ia berada di Lighthouse Reef, sebuah atol kecil yang berlokasi 70 kilometer dari daratan Belize.