Nationalgeographic.co.id - Sangat penting bagi kita untuk waspada terhadap pemberian minum dari orang asing atau bahkan dari yang sudah kita kenal sekalipun.
Untuk mencegah aksi jahat, saat ini muncul sebuah teknologi baru berupa gelang yang fungsinya mendeteksi kandungan obat dalam minuman kita. Gelang buatan Jerman tersebut dapat mendeteksi obat yang disebut sebagai gamma-hydroxybutyrate (GHB) atau yang kerap dikenal sebagai "obat pemerkosaan".
Disebut demikian karena obat tersebut tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak menghasilkan rasa tertentu sehingga mudah dicampurkan dengan alkohol.
Ketika obat ini masuk ke dalam tubuh seseorang, maka akan menimbulkan efek ngantuk dan kehilangan ingatan. Tak heran jika GHB sering digunakan sebagai senjata penyerangan seksual dan perampokan.
Baca Juga : Kartografi Dunia Berutang Kepada Rempah Maluku
Gelang bernama The Xantus Drinkcheck Band tersebut merupakan karya dari Kim Eisenmann. Ide untuk membuat gelang ini ia dapatkan saat seseorang yang dikenalnya dibius dan dianiaya, serta menjadi korban dari obat pemerkosaan tersebut.
Setelah itu, Kim dan partnernya Sven Hauser, berpikir bahwa harus ada sesuatu yang dapat digunakan oleh orang-orang untuk melindungi diri mereka dari obat berbahaya itu. Akhirnya muncul lah ide membuat gelang Xantus.
Pada masing-masing gelang Xantus terdapat dua lingkaran dari bantalan tipis untuk sekali pakai. Jika digunakan dengan baik atau dirawat dengan tepat, maka gelang ini dapat bertahan dalam kurun waktu satu tahun.
Baca Juga : Pasangan ini Menikah di Bandara, Tempat Mereka Pertama Kali Bertemu
Cara untuk mengujinya sangat mudah. Pengguna gelang hanya perlu mengaduk minuman mereka menggunakan sedotan. Setelah diaduk, jatuhkan beberapa tetes minuman pada salah satu lingkaran bantalan tadi. Apabila dalam dua menit bantalan tersebut berubah warna menjadi biru, maka minuman tersebut telah dibubuhi oleh obat.
Gelang Xantus ini hanya satu dari beberapa teknologi yang diciptakan untuk mencegah pembiusan obat perkosaan yang terjadi. Sebelumnya, seorang murid di Florida, membuat sedotan yang juga dapat berubah warna ketika mendeteksi obat-obatan GHB dan ketamin.
Selain itu, ada juga cat kuku di Carolina Utara yang dapat berubah warna jika tercampur dengan GHB, Rohypnol atau Flunitrazepam.