Menghindari Kontak dengan Manusia, Cara Simpanse Afrika Bertahan Hidup

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 24 Mei 2019 | 12:37 WIB
Sekelompok simpanse melintasi jalanan. (Cheryl Ramalho/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Lebih dari setengah populasi simpanse di Sierra Leone, Afrika Barat, hidup di luar wilayah terlindungi. Artinya, mereka harus belajar bertahan hidup di habitat tanpa hutan dan dipenuhi dengan infrastruktur manusia. 

Melihat hal ini, simpanse memiliki beragam solusi, seperti belajar menyeberang dengan aman serta mengetahui kapan waktu terbaik untuk menghindari manusia. Namun, ini bukan berarti nasib mereka sudah aman.

Baca Juga: Mengapa Sangat Sulit Menghitung Jumlah Spesies yang Ada di Bumi?

Dipublikasikan pada jurnal PLOS ONE, sekelompok peneliti menggunakan kamera tersembunyi untuk mengamati simpanse yang tinggal di area yang didominasi lahan pertanian, rawa, dan hutan bakau.

Mereka memasang 24 kamera yang digunakan dalam waktu delapan bulan, kemudian membuat model untuk mengukur bagaimana faktor-faktor manusia seperti jalan raya, permukiman, dan keberadaan individu berkaitan dengan kelimpahan simpanse di wilayah tersebut.

Tim peneliti menemukan bahwa prediktor terbaik kelimpahan simpanse yang lebih tinggi bergantung pada jarak dari jalan raya dan kedekatan dengan lahan rawa. Faktor-faktor ini mampu menjelaskan 43% variasi kelimpahan simpanse. Sebaliknya, kelimpahan simpanse tampaknya tidak dipengaruhi oleh kehadiran dan pemukiman manusia, serta hutan mangrove. 

Meskipun manusia tidak mengganggu simpanse dari daratan, tapi para peneliti menemukan fakta bahwa keduanya cenderung saling menghindari. Karena manusia paling aktif di siang hari, simpanse akan muncul di pagi atau sore hari.

Dan meski simpanse mampu beradaptasi dengan habitat yang terfragmentasi–misalnya dengan menunggu waktu aman untuk keluar atau menghindari manusia–tapi urbanisasi lebih lanjut di masa depan akan memengaruhi populasi mereka. 

"Jika kita ingin mengamankan kelangsungan hidup jangka mereka, penting untuk mengukur perlindungan yang bermanfaat bagi manusia maupun simpanse," papar Dr Tatyana Humle, ahli perilaku primata dari University of Kent.

Baca Juga: Bayi Gajah Mati dengan Kaki Patah Setelah Dipaksa Lakukan Atraksi

Di Afrika Barat, simpanse sangat terancam punah akinay penyakit, kerusakan habitat, perburuan, dan konflik dengan manusia yang berbagi tempat tinggal. Kebanyakan simpanse di sana hidup di luar area terlindungi sehingga membuat mereka semakin rentan. 

Para peneliti menyatakan bahwa solusi potensial adalah bekerja sama dengan para petani untuk mengembalikan lahan pertanian menjadi wilayah perlindungan hutan. Ini akan menciptakan koridor alami yang memungkinkan simpanse dan satwa liar lainnya melintasi area habitat yang diinginkan dengan aman.