Di Balik "Bau Bayi" yang Khas dan Menarik Perhatian Banyak Orang

By Nathania Kinanti, Rabu, 29 Mei 2019 | 08:00 WIB
Aroma bayi yang khas sering kali membuatnya menjadi perhatian banyak orang. (tatyana_tomsickova/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Bau badan orang dewasa sering membuat orang di sekitarnya merasa tidak nyaman, tetapi lain halnya dengan bau bayi.

Bayi yang baru lahir memiliki aroma tubuh yang khas dan hampir semua orang menyukainya.

Dipublikasikan pada jurnal Frontiers in Psychology, sebuah penelitian berusaha mengamati reaksi orang ketika mencium aroma tubuh bayi yang baru lahir. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa selain orang tuanya, aroma bayi juga memikat orang di sekitarnya. 

Baca Juga: Terhalang Cangkang Keras, Simpanse Kerap Memukul Kura-kura Sebelum Memakannya

Lalu, apa sebenarnya yang membuat orang-orang bisa tertarik dengan bau bayi ini?

Menurut George Preti, ahli kimia dari Monell Chemical Senses Center, aroma khas bayi tersebut berasal dari bahan kimia yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat bayi. Bahan kimia tersebut biasanya dapat bertahan hingga enam minggu dan mulai berubah ketika terjadi perubahan pada metabolisme tubuhnya. 

Ada pula teori lain yang menyebutkan bahwa bau bayi itu bersumber dari vernix caseosa, zat yang melapisi kulit bayi saat baru dilahirkan. Meskipun bayi yang baru lahir sudah dibersihkan, bau khas ini tetap melekat dengan kuat pada bagian rambut dan kulit. 

Pada akhirnya, bau bayi ini memiliki pengaruh pada tubuh kita karena dapat menimbulkan rasa senang--sama halnya ketika kita mencium aroma harum lainnya. Hal ini karena aroma berpengaruh pada otak. Terdapat saraf tersendiri pada hidung dan ada jalur khusus yang menghubungkannya dengan otak. 

Dilansir dari Kompas.com, ketika kita mencium aroma khas bayi, otak akan terangsang untuk memproduksi hormon dopamin. Hormon tersebut dapat mengubah suasana hati kita menjadi lebih baik.

Baca Juga: Kesepian Berbahaya Bagi Kesehatan, Ini Cara Sederhana Mengatasinya

Walau nanti aromanya menghilang, selama bayi belum mengonsumsi makanan penyebab bau badan seperti bawang, maka keringat yang dihasilkan juga tidak akan langsung berbau. 

Minimnya aktivitas yang bisa dilakukan oleh bayi juga membuat keringat yang diproduksi juga sedikit, sehingga kotoran yang menempel pada tubuhnya tidak menimbulkan bau badan.