Nationalgeographic.co.id – Dalam beberapa minggu terakhir, India berada di bawah suhu panas yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Kota Delhi dengan 26 juta penduduk, mengalami suhu tertinggi dalam sejarahnya: yakni mencapai 48°C. Informasi ini diumumkan oleh India Meteorogical Department (IMD) berdasarkan data dari Palam Observatory.
Sementara itu, observatorium lainnya, Safdarjung, mencatat suhu sebesar 45°C–yang tentu saja sama mematikannya jika Anda tidak memiliki akses ke pendingin udara seperti kebanyakan warga India.
Baca Juga: Bagaimana Bumi Mendapatkan Air? Sampel Asteroid Ini Berikan Jawabannya
Selain karena pemanasan global, panas ekstrem ini merupakan hasil dari terlambatnya kedatangan musim hujan. Di waktu sekarang ini, seharusnya India Selatan dan Tengah sedang merasakan efek menenangkan dari angin lembap. Namun, sejauh ini, hanya beberapa wilayah yang mendapatkannya.
Tidak hanya cuaca panas, keterlambatan musim ini juga menyebabkan curah hujan berkurang. Diketahui bahwa tingkat curah hujan di India berada di bawah rata-rata selama dua dekade terakhir. Alhasil, cadangan air mengering dan banyak penduduk yang bergantung pada truk tangki. Terkadnag, itu juga tidak cukup membawa air untuk diminum maupun ternak.
Ada beberapa laporan yang menyatakan bahwa para warga (maupun hewan) kerap bertengkar demi mendapatkan air. Kemungkinan itu akan terjadi lagi tahun ini mengingat curah hujannya masih rendah.
Baca Juga: Miris, Perburuan Paus di Jepang Kembali Dilakukan Juli Mendatang
Menurut IMD, 11 dari 15 tahun terpanas yang tercatat sejak 2004, telah dialami oleh India.
Beberapa kota di India, termasuk Ahmedabad telah mengembangkan rencana melawan panas, meliputi alarm peringatan, mengubah jam kerja saat panas menyerang, serta menyesuaikan arsitektur kota sehingga lebih banyak panas yang dipantulkan.