Sulit Mendapat Pekerjaan, Salah Satu Penyebab Meningkatnya Penyakit Mental

By Gita Laras Widyaningrum, Selasa, 2 Juli 2019 | 16:18 WIB
Pengidap depresi biasanya mengalami kesedihan dalam jangka panjang. (kieferpix/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id – Menurut laporan terbaru dari PBB, kesenjangan pendapatan serta kesulitan mencari kerja merupakan faktor utama meningkatnya kasus penyakit mental di dunia.

Dr. Dainius Pūras, rapporteur kesehatan PBB, mengatakan, pemerintah dunia harus segera mengatasi kesenjangan dan diskriminasi untuk memerangi penyakit mental. Menurutnya, cara tersebut lebih efektif dibanding pengobatan dan terapi.

Pūras menambahkan, cara-cara untuk mengobati penyakit mental yang dilakukan saat ini tidak sepenuhnya bisa diterapkan lagi.

Baca Juga: Instagramxiety, Rasa Cemas Melihat Unggahan Orang Lain di Instagram

“Ini akan menjadi ‘vaksin’ terbaik dalam melawan penyakit mental. Jauh lebih baik dari penggunaan obat-obatan psikotropika yang berlebihan,” kata Pūras. Ia mempresentasikan penemuannya ke dewan hak asasi manusia Jenewa, pada Senin (24/6).

“Ketimpangan merupakan tantangan utama bagi kesehatan mental global,” ungkap laporan tersebut.

“Banyak faktor risiko penyakit mental berkaitan dengan ketidakseimbangan kondisi kehidupan sehari-hari. Biasanya itu merupakan dampak korosif dari melihat kehidupan sebagai sesuatu yang tidak adil,” tambahnya.

Baca Juga: Mengapa Seseorang Bisa Berhalusinasi? Ini Beberapa Penyebabnya

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa ada 970 juta orang di seluruh dunia yang mengidap penyakit mental. Mereka juga mengatakan bahwa depresi dan kecemasan meningkat lebih dari 40% selama 30 tahun terakhir.

“Kita perlu menargetkan kepada hubungannya dibanding otak,” kata Pūras.

“Cara terbaik untuk berinvestasi pada kesehatan mental individu adalah dengan menciptakan lingkungan yang mendukung. Baik dalam lingkup keluarga maupun pekerjaan,” pungkasnya.