Benteng Abad Pertengahan yang Tersembunyi di Pegunungan Pakistan

By Gita Laras Widyaningrum, Rabu, 9 Oktober 2019 | 15:35 WIB
Benteng Altit. (National Geographic)

Nationalgeographic.co.id - Terselip di antara puncak terjal di Pakistan Utara, kemegahan alam Bukit Hunza dan Jalur Sutra-nya telah menarik perhatian para pedagang, penjelajah, dan pendaki gunung selama beberapa abad.

Selain gletser, pertanian aprikot yang subur, dan danau berwarna biru kehijauan, wilayah ini juga kaya akan warisan budaya.

Baca Juga: Mengenang Kegagalan Cinta di Museum of Broken Relationships

Di pusat Hunza, terdapat benteng Altit yang berusia seribu tahun, dan Baltit yang berumur 700 tahun. Kedua benteng ini merupakan monumen tertua di wilayah tersebut dan menjadi bukti adanya rezim feodalisme.

Pernah menjadi rumah bagi Mir, atau raja Hunza, benteng Altit akhirnya dikonsongkan demi Baltit. Benteng berbentuk persegi panjang ini berada di kaki gletser Ultar – menyajikan pemandangan lembah Hunza dan anak sungainya. Posisi strategis tersebut bermanfaat untuk mengontrol rute perdagangan lintas gunung Karakoram yang membelah Asia Selatan dan Tengah.

Pada 1990-an, kedua benteng ini dipercayakan kepada Program Kota Bersejarah Aga Khan untuk memastikan pelestarian dan pemulihan mereka. Proyek ini tidak hanya memperbaiki fondasi yang rusak, tetapi juga memberikan peluang ekonomi berkelanjutan bagi penduduk wanita.

Program Women Social Enterprise diluncurkan di Hunza dengan tujuan meningkatkan prospek pekerjaan bagi keluarga berpenghasilan rendah. Lebih dari 110 wanita diberikan pelatihan melukis dan memahat.  

Baca Juga: Nikmati Wisata Bandung Tempo Dulu: dari Jalanan Kaya Akan Sejarah Hingga Kuliner Nan Renyah

Di 2004, benteng Baltit dinominasikan sebagai Warisan Dunia berkat keunggulannya dalam konservasi.

“Restorasi benteng telah mendorong kebangkitan ekonomi lokal. Proyek kerajinan tangan di sana memberikan peluang bagi peningkatan kualitas hidup di area tersebut,” tulis siaran pers dari UNESCO.

“Dengan fungsi terbarunya sebagai pusat budaya dan museum, benteng Baltit juga menarik ribuan pengunjung. Ia berkontribusi untuk menghidupkan kembali kebanggaan warisan lokal,” tambahnya.