Nationalgeographic.co.id – Seiring berjalannya waktu, kondisi Bumi semakin mengkhawatirkan. Akibatnya, kehidupan makhluk hidup di Bumi menjadi terganggu. Kondisi alam yang mengalami perubahan signifikan, membuat orang berlomba-lomba menciptakan produk-produk ramah lingkungan. Salah satunya adalah LastSwab.
Desainer asal Kopenhagen, Denmark, mencoba mengatasi masalah limbah cotton bud dengan menciptakan alat pembersih dari kapas atau cotton bud yang dapat digunakan kembali.
Ide produk ini lahir dari kekhawatiran atas tingginya pencemaran alat-alat pembersih terutama cotton bud di lingkungan kita. Bahkan, beberapa bukti menunjukkan bahwa pencemaran cotton bud bekas sudah masuk ke perairan laut dalam dan mengganggu kehidupan ikan dan satwa laut lainnya.
Baca Juga: Laut Dunia Memanas dengan Cepat, Ini Dampak yang Akan Terjadi
Diketahui bahwa rata-rata orang Amerika menggunakan 415 cotton bud setiap tahun. LastSwab diciptakan untuk menjadi “kapas” terakhir yang Anda butuhkan. Anda tidak perlu membuangnya setelah digunakan, cukup membersihkannya dengan air keran dan sabun.
Seperti cotton bud pada umumnya, LastSwab mudah untuk digunakan. Namun, penciptanya tetap menyarankan pemakaiannya untuk berhati-hati.
Baca Juga: Benarkah Gaya Hidup Minimalis Mampu Bantu Selamatkan Bumi?
Produk tersebut terbuat dari bahan silikon bermutu medis yang tahan lama, kuat, tapi lembut. Tidak hanya menjadi solusi jangka panjang, ia dapat menghilangkan limbah secara langsung. Juga mengurangi emisi yang disebabkan oleh transportasi dan produk secara massal dan berulang-ulang dari semua jenis konsumsi cotton bud.
Perusahaan asal Denmark ini menyediakan dua jenis LastSwab, yaitu versi standar yang diciptakan untuk membersihkan telinga dan satu lagi khusus untuk make-up. Wadahnya pun memiliki berbagai variasi sesuai selera.