Kemudahan Mengirim Data Puskesmas Berkat Palapa Ring

By National Geographic Indonesia, Kamis, 28 November 2019 | 14:14 WIB
Dalam melayani kesehatan masyarakat setempat secara rutin, dr. Juwita Puspita S.B memeriksa pasien di Puskesmas Agats, Kabupaten Asmat, Papua. (Bartolomeus Abdi)

Nationalgeographic.co.id - Pelayanan kesehatan untuk penduduk Kabupaten Asmat dilakukan pada fasilitas-fasilitas kesehatan dan ditangani oleh tenaga-tenaga kesehatan yang ditugaskan di seluruh wilayah Kabupaten Asmat. Rumah sakit hanya tersedia di ibu kota kabupaten.

Untuk memperluas pelayanan kesehatan ke penduduk yang belum terjangkau dibangunlah fasilitas kesehatan dengan lingkup lebih kecil, yaitu pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).

Baca Juga: Kemajuan Internet Demi Pendidikan di Papua

Jumlah puskesmas di Kabupaten ini sebanyak 16 puskesmas. Namun, tidak semua distrik memiliki puskesmas, untuk itu dibangunlah puskesmas pembantu (pustu) yang lebih kecil cakupannya. Puskesmas pembantu pun belum bisa mencakup semua distrik sehingga beberapa puskesmas memiliki puskesmas keliling dalam bentuk speedboat untuk menjangkau kampung-kampung yang belum memiliki fasilitas kesehatan.

Di Distrik Agats yang merupakan ibu kota Kabupaten Asmat, Papua, terdapat satu rumah sakit, satu puskesmas, lima puskesmas pembantu, lima polindes, 17 posyandu, dan satu poskeskam. Dengan tenaga kesehatan sebanyak 57 orang. Fasilitas kesehatan yang ada di Distrik Agats ini melayani 15.417 jiwa atau 16,13 persen jumlah penduduk di Kabupaten Asmat.

Puskesmas Agats, Kabupaten Asmat, Papua. (Bartolomeus Abdi)

Puskesmas yang terdapat di kota seribu papan ini terus membenahi pelayanannya terutama setelah masuknya internet. “Sebelum ada internet kesulitan untuk mengirim data-data puskesmas, tetapi setelah internet masuk pada 2018 Puskesmas Agats lebih mudah untuk mengirim data,“ ujar Pelaksana Tugas Kepala Puskesmas Agats Lina Imbiri.

Namun, kecepatan internet di Agats masih terbatas terutama jika mengirim laporan berupa gambar. Seperti yang dikeluhkan oleh Lina Imbiri, “30 menit kemudian baru gambarnya muncul, loading-nya yang lambat.

Proyek Palapa Ring yang mengintegrasikan jaringan yang sudah ada dengan jaringan baru telah kini telah rampung dengan selesainya Palapa Ring Paket Timur pada Agustus 2019. Menyusul Palapa Ring Barat yang telah selesai pada Februari 2018 dan Palapa Ring Tengah pada Desember 2018. Integrasi ini akan membuat koneksi internet menjadi lebih cepat.

Seorang ibu dan anaknya datang berkunjung ke Puskesmas Agats untuk memeriksakan kesehatan. (Bartolomeus Abdi)

Baca Juga: Ada Palapa Ring, Masyarakat Natuna Tak Perlu Lagi ke Pantai Untuk Dapat Sinyal

Palapa Ring Timur mencakup NTT, Maluku, Papua Barat, dan Papua dengan infrastruktur jaringan sepanjang 6.878 kilometer serat optik darat dan bawah laut. Untuk daerah yang sulit dijangkau kabel serat optik digunakan radio microwave.

Kota Agats menjadi kota pertama di Papua yang menggunakan jaringan internet dengan fasilitas Palapa Ring Timur pada akhir Agustus lalu.

“Dengan adanya internet kami menjadi mudah untuk mendapat informasi, bukan hanya dari sekitar Agats, sekitar Papua, Indonesia, tetapi juga seluruh dunia,” ucap Lina Imbiri.