Studi: Sampah Plastik di Teluk Jakarta Didominasi Oleh Styrofoam

By Aditya Driantama H, Rabu, 29 Januari 2020 | 18:18 WIB
Sampah plastik mengapung di lautan (Magnus Larsson/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id— Rantai karbonnya yang panjang menjadikan plastik baru bisa terurai ratusan bahkan ribuan tahun kedepan.

Menurut penelitian Ilmuwan Kelautan dari University of Georgia, Indonesia sendiri menjadi negara kedua penyumbang sampah plastik ke laut terbanyak di seluruh dunia, dengan menghasilkan 1,29 juta metrik ton sampah plastik per tahun.

Jika kita hubungkan ke aspek penduduk, Indonesia jauh mengalahkan India yang justru memiliki penduduk yang lebih banyak. Yang pada tahun 2015 penduduk Indonesia sekitar 255 juta, sedangkan India yang memiliki sekitar 1,2 miliar penduduk, hanya menyumbang 0,24 juta metrik ton sampah plastik per tahun. Terpaut 1,05 juta metrik ton.

Hasil riset M. Reza Cordova dan Intan Suci Nurhati dari Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menemukan bahwa pada tahun 2015 - 2016 terdapat sampah plastik sebesar 59% yang sampai pada Teluk Jakarta dari sembilan sungai di Tangerang, Jakarta, dan Bekasi. Dan sampah plastik tersebut didominasi oleh styrofoam.

Baca Juga: Upaya Mengurangi Sampah Plastik dengan Daur Ulang Botol Plastik

Penelitian ini memperkirakan terdapat 8,32 ton per hari sampah plastik yang sampai ke Teluk Jakarta. M. Reza Cordova mengatakan bahwa angka tersebut 8-16 kali lebih rendah dibandingkan dengan estimasi dari studi-studi yang berbasis model.

Dari ketiga kota tersebut, Tangerang menjadi penyumbang sampah plastik terbanyak yaitu sebesar 71%. Diikuti Jakarta yang sebesar 57% dan Bekasi 53%. Jika dilihat dari segi berat, Kota Jakarta lah yang menjadi penyumbang terbanyak sebesar 50%, Bekasi 33%, dan Tangerang 20%.

Fenomena ini juga dipengaruhi oleh musim hujan. Riset tersebut menunjukkan adanya peningkatan saat memasuki musim hujan. Intan Suci Nurhati menjelaskan bahwa aliran sampah paling tinggi terjadi pada saat puncak musim hujan yaitu di Februari 2016, yang dimana angka curah hujannya tertinggi sepanjang tahun. 

Dengan data tersebut kita semua harus memiliki kesadaran untuk mengurangi penggunaan plastik serta styrofoam. Kita pun juga harus mendukung pemerintah dalam setiap program sungai bersih khususnya di area ibu kota. Kesadaran kita serta program pemerintah yang konsisten menjadi upaya yang besar dalam mengurangi sampah plastik.