Kekebalan Tubuh 'Memudar', Orang Dewasa Ternyata Juga Butuh Vaksinasi

By Daniel Kurniawan, Kamis, 6 Februari 2020 | 12:10 WIB
Ilustrasi vaksin. (Thinkstock)

Nationalgeographic.co.id - Vaksin tidak hanya dibutuhkan oleh anak-anak, tapi juga orang dewasa. Pasalnya, kekebalan tubuh pascavaksinasi di masa kanak-kanak dapat memudar sehingga berbagai penyakit bisa berisiko bagi Anda. 

The Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP) atau Komite Penasihat Praktik Imunisasi, baru-baru ini merilis jadwal imunisasi yang direkomendasikan untuk orang dewasa. Ada perubahan penting pada pemberian flu, HPV, hepatitis A, hepatitis B, meningococcal B, dan pneumococcal conjugate vaccines. 

Baca Juga: Apakah Masker Bedah Efektif Mencegah Penularan Virus Flu?

ACIP menyarankan agar orang dewasa menerima vaksinasi berikut:

  1. flu, satu dosis setiap tahun.
  2. tetanus, difteri, pertusis (Tdap), satu dosis sebagai orang dewasa dan diulang tiap 10 tahun.
  3. varicella (cacar air), dua dosis jika lahir pada 1980 atau lebih
  4. campak, gondok, dan rubella (MMR), satu atau dua dosis jika lahir pada tahun 1957 atau lebih
  5. herpes zoster, dua dosis untuk orang dewasa 50 tahun ke atas atau satu dosis untuk orang dewasa 60 tahun ke atas.
  6. HPV, dua atau tiga dosis tergantung pada usia Anda ketika Anda menerima suntikan pertama

Sering kali diremehkan, nyatanya flu merupakan penyakit yang serius. CDC merekomendasikan vaksinasi influenza tahunan untuk semua orang yang berusia 6 bulan ke atas.

“Lihatlah keributan karena virus corona (n2019-cov), lebih dari 500 kematian tak wajar di dunia dan kepanikan masyarakat. Sementara itu, kami memiliki ribuan kematian di negara ini (Amerika Serikat)  karena penyakit flu, dan masih ada pasien yang harus saya yakinkan untuk mendapat vaksin flu, " ujar dokter penyakit dalam, Michael Zuckman.

Baca Juga: Bisakah Virus Corona Menyebar dalam Pesawat? Ini Penjelasan Peneliti

Banyak orang masih enggan untuk mendapatkan suntikan tahunan mereka. Zuckman menjelaskan bahwa mungkin ada banyak alasan. Misalnya, ketidakpercayaan pada pemerintah atau perusahaan farmasi. Dia juga menekankan peran media sosial dalam menyebarkan disinformasi, dan orang-orang yang tidak tahu cara membedakan antara fakta dan fiksi.

“Saya harus terus-menerus meyakinkan orang-orang yang datang ke tempat praktik saya untuk mendapatkan vaksinasi ini. Orang-orang bertanya ke saya, ‘Mengapa saya membutuhkan ini?’ Mereka bahkan tidak menyadari berapa ribu orang meninggal setiap tahun di Amerika Serikat karena penyakit yang berhubungan dengan flu," kata Zuckman.

"Karena jenis flu dapat bermutasi dari tahun ke tahun dan perlindungan kekebalan dari vaksin menurun dari waktu ke waktu, penting bagi seseorang untuk mendapatkan suntikan flu setiap tahun," tutupnya.