Sebagian Besar Sampah Plastik ‘Menghilang’, Ke Mana Perginya?

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Jumat, 20 Maret 2020 | 11:56 WIB
Kumpulan plastik di lautan. (Magnus Larsson/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Terdapat berton-ton sampah plastik yang diproduksi oleh manusia dan menjalar hingga ke samudera. Meski begitu, para ilmuwan hanya menemukan 1 persen saja sampah plastik di samudera. Sampah plastik yang ‘menghilang’ ini pun menjadi pertanyaan para ilmuwan. Ke mana perginya mereka?

Baru-baru ini, peneliti dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) mengungkapkan fakta bahwa sampah plastik di laut terdorong kembali ke daratan, lebih tepatnya ke area pesisir dan kemudian terperangkap dalam vegetasi.

“Sampah plastik ditemukan di pantai-pantai di seluruh dunia selama beberapa dekade. Kami berfokus mengapa dan bagaimana lingkungan pesisir menjadi tempat pembuangan akhir sampah-sampah lautan,” kata Chris Wilcox peneliti senior CSIRO, dan Britta Denise Hardesty Principal Research Scientist, Oceans and Atmosphere Flagship CSIRO dalam laporannya.

Baca Juga: Menjadi Pejalan Bijak Untuk Menjaga Lingkungan, Budaya, dan Ekonomi

Dalam penelitiannya, Wilcox dan Hardesty menemukan bahwa sekitar 90% sampah laut tetap berada di kawasan yang mereka sebut sebagai Zona Sampah. Umumnya berjarak 8 kilometer dari tepi pantai.

Sampah-sampah pada kawasan zona ini mengandung campuran sampah manusia yang paling umum: yakni plastik yang sebelumnya terbuang ke lautan. 

“Konsentrasi tertinggi dari polusi di sepanjang pantai adalah plastik. Semakin jauh kami pergi dari pantai, semakin banyak puing yang ditemukan,” tulis Wilcox dan Hardesty.

Lokasi berakhirnya sampah laut dipengaruhi oleh aktivitas gelombang ombak di daratan. Sementara itu, pada tingkat yang lebih rendah disebabkan oleh aktivitas angin. Para peneliti menemukan, semakin padat kawasan berpenduduk di tepi pantai, maka akan menjadi titik kumpul sampah plastik dan membuatnya terperangkap.

“Sampah-sampah kecil sering ditemukan di tepi pantai, sedangkan yang lebih besar seperti botol minuman, kantong plastik, dan kemasan plastik berada di tempat yang jauh di daratan, sering terjebak di antara tumbuh-tumbuhan,” tulis para peneliti.

Ilustrasi bagaimana ombak dan angin berpengaruh pada pendorongan sampah di sekitar pantai dari lautan. (CSIRO)

Baca Juga: Berbau Seperti Makanan, Alasan Penyu Kerap Mengonsumsi Sampah Plastik

Kumpulan sampah di laut maupun di pantai akan menimbulkan bahaya dan bisa membunuh hewan-hewan di ekosistem sekitar. 

“Ini juga dapat merusak pemandangan, merusak ekonomi suatu daerah melalui pengurangan pendapatan pariwisata,” pungkas Wilcox dan Hardesty