Nationalgeographic.co.id - Para arkeolog baru-baru ini menemukan fakta bahwa manusia Neanderthal yang tinggal di kawasan yang sekarang menjadi Portugal ternyata menyukai makanan laut atau seafood.
Ini terkuak berkat penemuan kjokkenmoddinger atau sampah rumah tangga manusia purba di gua Figueira Brava, di dekat Setubal, Portugal yang diperkirakan berasal dari 106 ribu hingga 86 ribu tahun lalu.
Sampah rumah tangga tersebut dikemas dengan tulang dan cangkang dari hewan laut, yang menurut dugaan peneliti akan dimakan bersama makanan darat seperti rusa dan kambing.
Baca Juga: Para Ilmuwan Menemukan Tiga Spesies Pterosaurus Baru di Sahara
Dari jurnal yang diterbitkan di Science Magazine, diperkirakan seafood yang disukai manusia purba adalah moluska, krustasea, ikan, burung, dan mamalia laut seperti lumba-lumba serta anjing laut. Hal tersebut menjadikan Neanderthal sebagai masyarakat pengumpul dan pemburu hewan laut dengan perilaku yang mirip dengan Homo sapiens modern.
Berdasarkan jumlah makanan laut yang ditemukan para peneliti juga dilihat dari jarak permukiman Neanderthal dari pantai, para peneliti memperkirakan bahwa mereka menggunakan tas keranjang untuk memancing.
Mengambil makanan dari perairan sudah lama dianggap sebagai kemampuan manusia yang eksklusif, dan lumrah dilakukan Neanderthal.
Meski begitu, pola mengonsumsi makanan hasil laut di kalangan Neanderthal ini belum teramati secara luas di seluruh belahan dunia. Begitu pula dengan perkembangan kebiasaan makan Neanderthal.
Baca Juga: Bagaimana Manusia Selamat Dari Letusan Gunung Berapi Toba Purba?
Sebelumnya, para ahli sudah memiliki gambaran lebih banyak mengenai pola makan manusia modern awal di Afrika Selatan pada rentang waktu yang sama. Studi tersebut menunjukkan komposisi makanannya tidak jauh beda dengan pola Neanderthal di tepi semenanjung Iberia ini.
Namun setidaknya, penelitian mengenai pola makan Neanderthal pesisir Portugal ini memberikan gambaran, bagaimana selera mereka mengenai makanan laut. Mereka mungkin tidak jauh berbeda memiliki perilaku dengan nenek moyang awal manusia modern.