Kompas Gramedia dan PPI Australia Sebagai "Jembatan" Literasi ke Indonesia Timur

By Gregorius Bhisma Adinaya, Senin, 23 April 2018 | 10:16 WIB
Seremoni penutupan program IMPACT pada 7 April 2018 bertempat di Kantor Konsulat Jenderal RI, Melbourne – Australia. Turut hadir dalam acara Konsulat Jenderal RI di Victoria & Tasmania, Ibu Spica Tutuhatunewa, Kepala Penerangan Sosial Budaya KJRI Melbourne, Bapak Albert Abdi. ()

Kompas Gramedia melalui program CSR #AkuBaca mendukung program IMPACT (Improving Papua and East Nusa Tenggara’s Education) yang diinisiasi oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA). Bentuk dukungan ini direalisasikan melalui donasi paket Buku Bergerak untuk lima Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua

Sejumlah paket buku yang terdiri atas buku pendidikan, bacaan anak, serta kamus telah diterima pada April 2018 oleh TBM Kitong Bisa Learning Centre Jayapura, Rumah Baca Faimbari House, Kitong Bisa Learning Centre Yapen, Jaringan Relawan untuk Kemanusiaan Sumba, dan Rumah Baca Omikang NTT.

Baca juga: Muncul Tiga Lubang Baru di Matahari, Seberapa Bahayanya Bagi Bumi?

Pemilihan daerah NTT dan Papua sebagai sasaran program IMPACT bukan hanya sekadar asal pilih. Pemilihan dilakukan dengan pertimbangan beberapa fakta, salah satunya adalah Peraturan Presiden No. 131 Tahun 2015 yang menyatakan bahwa 18 kabupaten di NTT dan 16 kabupaten di Papua masuk dalam daftar daerah tertinggal tahun 2015-2019.

PPIA meyakini bahwa pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan bangsa untuk memutus rantai kemiskinan dan mempersiapkan bibit unggul bagi generasi masa depan. Gerakan literasi yang membuka akses terhadap buku dapat menjadi gerbang awal pendidikan yang berkualitas.

“Sebagai pelajar, kami sadar pendidikan merupakan kunci utama untuk pembangunan Indonesia. Oleh karena itu, PPIA menghimpun seluruh pelajar Indonesia di Australia untuk turut berpartisipasi memajukan Tanah Air di mana mereka berasal”, tutur Charity Manager of Indonesian Student Association of Australia (PPI Australia), Herfi Qurrota Hanina.

Melihat adanya satu napas antara latar belakang program IMPACT dengan visi misi Kompas Gramedia––mencerdaskan kehidupan bangsa––maka program #AkuBaca dipilih sebagai jembatan yang tepat untuk menyatukan keduanya.

Proses kerjasama dilakukan secara daring antara Jakarta – Melbourne. “Tentunya kami menanggapi positif bentuk dukungan ini karena sejalan dengan apa yang kami tuju, meningkatkan gerakan literasi ke pelosok Nusantara”, ujar Viola Oyong selaku Corporate Communications Manager Kompas Gramedia.

Ibu Konsul Jenderal RI di Victoria dan Tasmania, Tutuhantunewa, memberikan kata sambutan dalam puncak acara. ()

Program IMPACT telah berjalan sejak Januari hingga April 2018. Selain menggalang dana publik melalui situs crowdfunding, PPIA juga menerima dukungan dari sejumlah perusahaan. Puncak program IMPACT ditutup dengan seremoni kecil pada tanggal 7 April 2018 yang bertempat di kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Melbourne – Australia.

Baca juga: Footquakes, Saat Gol Lionel Messi Benar-benar Membuat Bumi Bergetar

Turut hadir dalam acara tersebut adalah Konsulat Jenderal RI di Victoria & Tasmania, Ibu Spica Tutuhatunewa, Kepala Penerangan Sosial Budaya KJRI Melbourne, Bapak Albert Abdi, serta perwakilan PPIA Cabang dan Ranting di negara bagian Victoria. Dalam sambutannya, Ibu Spica yang juga berasal dari wilayah Timur Indonesia menuturkan bahwa melalui program IMPACT, anak-anak penerima bantuan mendapatkan kesempatan yang lebih baik karena kini pendidikan mereka telah didukung dengan fasilitas yang memadai

(Sumber: Corporate Communication Kompas Gramedia)