Nationalgeographic.co.id - Akibat wabah COVID-19, persediaan masker menipis dan memaksa masyarakat membuat maskernya sendiri. Meski begitu, menurut Ashley Lawrence, dari Eastern Kentucky University, belum ada masker yang dirancang untuk penyandang tuli dan bisu agar mempermudah komunikasi.
Maka ia memutuskan untuk membuatnya sendiri dengan desain masker yang transparan di sekitar mulut.
“Jadi tepat sebelum wabah, masker dibuat dan dibuat untuk dikomersialkan untuk membantu penyandang tuli memiliki akses melihat mulut dokter mereka untuk membaca gerak bibir atau ucapan,” kata Lawrence dalam postingan Facebooknya yang diunggah bersama foto dua desain masker yang dibuatnya.
“Karena kekurangan masker, semua orang membuat maskernya sendiri, jadi saya berpikir: mengapa tidak membuat untuk mereka semua? Ini adalah cara kami mengisi #HealthyatHome",” imbuhnya.
Baca Juga: Waspada Meningitis, Penyakit yang Sebabkan Kerusakan Otak Hingga Kematian
Bagian transparan pada masker memudahkan bagaimana penyandang tuli dapat membaca gerakan mulut. Bagian transparan juga membantu menunjukkan ekspresi wajah, agar mempermudah berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.
Postingan Facebook Lawrence menjadi banyak perhatian orang dan mendapatkan banyak permintaan pemesanan masker.
Baca Juga: Tanpa Pengawet, Makanan Ini Bisa Tahan Lama Hingga Bertahun-tahun
Lawrence juga membuka penggalangan dana melalui Go Fund Me untuk biaya produksi dan distribusi masker tersebut kepada yang membutuhkan.
Namun, karena ramainya permintaan ini, membuat dirinya bersama teman-temannya tak mampu memproduksi secara lebih masif lagi.
“Kami kewalahan oleh respon-respon yang masuk, dan senang bahwa kami dapat melakukan tugas kami untuk membawa kesadaran mengenai penyandang tuli dan orang-orang yang mengalami gangguan pendengaran,” jelas Lawrence menanggapi ramainya permintaan, dilansir dari CBS News.
Sebagai gantinya ia berjanji untuk mengunggah pola dan tutorial untuk membuat masker sendiri di internet agar masyarakat sekitar dapat membuat sendiri masker yang dapat membantu penyandang disabilitas.