Lempeng Tektonik Mulai Bergerak Jauh Lebih Awal Dari Yang Diprediksi

By Aditya Driantama H, Senin, 27 April 2020 | 15:13 WIB
Lapisan bumi. (Kyle Meckernan/Princeton Office of Communications)

Nationalgeographic.co.id - Lempeng tektonik adalah fitur yang unik bagi Bumi, dan permukaan luar planet kita dibagi menjadi 15 blok kerak kaku yang saling mendorong. Pergerakan blok-blok ini telah membentuk benua, lautan, dan gunung. Tidak jelas kapan tektonik dimulai di Bumi, tetapi penelitian baru telah menemukan bukti bahwa mereka bergerak sejak setidaknya 3,2 miliar tahun yang lalu, jauh lebih awal dari yang diperkirakan.

Studi yang dipublikasikan lewat Science Advance mencari petunjuk di bebatuan purba Australia Barat, khususnya Honeyeater Basalt, bagian dari East Pilbara Craton, salah satu bagian kerak bumi yang paling terawat, yang berusia lebih dari 3 miliar tahun. Tim yang dipimpin oleh para peneliti Harvard University mempelajari batu dan menemukan pergeseran lintang 2,5 cm per tahun selama 170 juta tahun. Itu konsisten dengan kecepatan lempeng tektonik bergerak di Bumi modern.

Pekerjaan mereka menambah katalog bukti yang menunjukkan permulaan yang lebih awal untuk lempeng tektonik Bumi, sekitar 2-4 juta tahun yang lalu. Sebelumnya tidak ada yang dapat memberikan bukti untuk mendorong waktu awal tektonik Bumi melewati 2,7 miliar tahun yang lalu, tetapi penelitian baru ini menunjukkan bahwa sekitar 3,2 miliar tahun yang lalu ini sudah terjadi.

Baca Juga: Inggris Mulai Lakukan Uji Coba Perawatan dengan Plasma Penyintas

Dilansir dari EurekAlert, Alec Brenner, salah satu penulis utama laporan penelitian, mengatakan bahwa pada dasarnya, ini merupakan salah satu bukti geologis untuk memperluas catatan lempeng tektonik di Bumi lebih jauh ke belakang dalam sejarah. "Berdasarkan bukti yang kami temukan, sepertinya lempeng tektonik adalah proses yang jauh lebih mungkin terjadi di Bumi purba."

Temuan yang menarik ini masih harus menyelidiki bukti lebih lanjut sebelum dapat dikonfirmasi. Gerakan yang mengindikasikan pergerakan tektonik yang terdeteksi dalam sampel dapat dijelaskan oleh fenomena lain, seperti pergeseran kutub sejati planet ini. Namun tim percaya bahwa bukti mendukung tektonik awal dan mereka sekarang merencanakan cara terbaik untuk menguji ini. Mengumpulkan sampel dari lokasi yang sama kunonya akan membantu mengkonfirmasi atau menolak asal mula gerakan ini.

Baca Juga: Melepaskan Hewan ke Arktika Bisa Bantu Melawan Perubahan Iklim?

"Kami berusaha memahami prinsip-prinsip geofisika yang menggerakkan Bumi," tambah Roger Fu, penulis utama makalah lain. "Unsur siklus lempeng tektonik yang diperlukan untuk kehidupan ke Bumi dan keluar darinya."

Bukan hanya siklus unsur-unsur yang membuat lempeng tektonik penting bagi kehidupan. Gerakan kerak Bumi menciptakan daratan baru, dan bebatuan yang baru terekspos bereaksi dengan atmosfer Bumi. Reaksi kimia ini telah menjadi kunci bagi stabilisasi iklim dan suhu permukaan Bumi selama miliaran tahun.

Roger Fu di Honeyeater Basalt di Pilbara Craton di Australia Barat, yang merupakan bagian dari salah satu kerak bumi yang paling tua. ()

Peta geologis dari Pilbara Craton. ()