Kenaikan Permukaan Laut Pada 2100 Lebih Buruk dari yang Diperkirakan

By Gita Laras Widyaningrum, Selasa, 12 Mei 2020 | 15:08 WIB
Ilustrasi gelombang tinggi di lautan Indonesia. (andrej67/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Menurut para ilmuwan, permukaan laut akan meningkat 1,3 meter pada 2100 jika permukaan Bumi memanas hingga 3,5°C.

Dan pada 2300, ketika lapisan es yang menutupi Antarktika Barat dan Greenland kehilangan triliunan ton massa-nya, kenaikan laut bisa mencapai lima meter. Berdasarkan review yang dilakukan oleh lebih dari 100 ilmuwan, ini dapat memengaruhi wilayah garis pantai di seluruh dunia.

Jika tujuan Kesepakatan Paris untuk menekan suhu di bawah 2°C berhasil pun, kenaikan laut tetap terjadi, meski hanya 2 meter, ungkap studi yang dipublikasikan pada jurnal Climate Atmospheric Science.

Baca Juga: Perubahan Iklim Mengubah Predator di Arktika Menjadi Kanibal

"Dengan ini, diketahui bahwa angka perkiraan kenaikan permukaan laut selama ini terlalu rendah," kata Stefan Rahmstorf, wakil pemimpin penelitian sekaligus kepala sistem analisis Bumi dari Potsdam Institute for Climate Impact Research. 

Proyeksi baru untuk tahun 2100 dan 2300 ini secara signifikan lebih tinggi dari yang diumumkan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) pada September lalu. 

"IPCC cenderung konservatif dan lebih berhati-hati, itulah sebabnya datanya perlu diperbaiki berkali-kali," kata Rahmstorf. 

Dampak paling dahsyat

Jarang diperhatikan dibanding angin topan dan kekeringan, nyatanya kenaikan permukaan laut menjadi dampak paling dahsyat dari pemanasan global. Para ahli mengatakan, kenaikan air laut beberapa sentimeter saja dapat menciptakan badai besar yang merusak dan mematikan. 

Sepanjang abad 20, kenaikan permukaan laut disebabkan oleh mencairnya gletser dan peluasan air laut saat ia menghangat. Namun kini, penyebab utamanya adalah terpisahnya dua lapisan es terbesar Bumi. 

Greenland dan Antarktika meluruhkan es lebih banyak enam kali lipat dibanding tahun 1990-an. Diketahui bahwa dari 1992 hingga 2017, mereka kehilangan sekitar 6,4 triliun ton massa. 

Baca Juga: Membicarakan Serangga dan Nasibnya di Bumi, Apa yang Harus Dilakukan?

Dalam dekade terakhir, permukaan laut meningkat sekitar empat milimiter per tahun. Namun, saat memasuki abad ke-22, angkanya meningkat sepuluh kali lebih cepat--kemungkinan akibat emisi gas rumah kaca. 

Jika benar-benar mencair seluruhnya, lapisan es Greenland dan Antartika Barat bisa meningkatkan permukaan laut sekitar 13 meter.