Astronaut Bereksperimen dengan Slime di Stasiun Luar Angkasa

By Fikri Muhammad, Jumat, 15 Mei 2020 | 16:11 WIB
Luca dan Koch bereksperimen pada slime di ruang angkasa. ()

Nationalgeographic.co.id - Astronaut NASA, Christina Koch dan Andrew Morgan, serta astronaut dari European Space Agency bernama Luca Parmitano mendapat slime di Stasiun Ruang Angkasa Internasional. Mereka pun melakukan eksperimen di sana.

Hasilnya menunjukkan bahwa slime hijau dari Nickelodeon tersebut bereaksi tanpa adanya gravitasi.

Eksperimen ini berimplikasi pada bagaimana mereka mengatasi cairan di ruang angkasa, termasuk proses karbon dioksida, limbah air, pengairan tanaman, bahkan sistem pendukung masa depan untuk misi luar angkasa. 

Baca Juga: Peneliti Ungkap Bukti Pertama Meteor Pernah Menewaskan Manusia

Nicekelodeon mengirimkan setidaknya dua liter slime ke stasiun ruang angkasa musim panas lalu. Koch, Parmitano, dan Morgan pun bereksperimen dengannya selama dua jam di dapur stasiun ruang angkasa. Eskperimen tersebut merupakan bagian dari proyek Nickelodeon untuk menginspirasi anak-anak yang memiliki ketertarikan pada luar angkasa. 

Nickelodeon juga menciptakan "A Virtual Field Trip," sebuah video yang menampilkan demonstrasi stasiun ruang angkasa dengan slime. Juga eksperimen slime di Bumi yang dilakukan oleh Rihanna Mungin, asisten peneliti lulusan teknik mesin Universitas Negeri Portland dan sekelompok siswa muda. Mereka juga menyediakan kegiatan terkait untuk dilakukan anak-anak di rumah.

Koch sendiri teringat masa kecilnya yang menonton orang-orang bermain slime di acara "You Can't Do That on Television" di Nickelodeon. Ia tidak pernah menyangka akan mencoba dinamika slime di ruang angkasa. Selagi Koch dan rekan astronautnya bersenang-senang dengan slime itu, mereka juga dikejutkan oleh observasi ilmiah yang mereka temukan. 

"Jarang ada pekerjaan di luar angkasa di mana Anda diberikan beberapa jam untuk bermain slime," kata Koch kepada CNN (13/05/2020).

"Hal favorit saya tentang percobaan ini bermula dari konsep ingin tahu yang akhirnya berujung pada penemuan. Itulah sebabnya kami terus mencari ilmu," imbuhnya.

Slime belum pernah ke stasiun ruang angkasa, jadi para astronaut mengujinya dengan berbagai cara dan mereka senang melakukannya.

Baca Juga: Astronaut Perlihatkan Gambar-Gambar Menakjubkan dari Antariksa

Para astronaut mulai dengan melepaskan jumlah slime dan air yang serupa. Keduanya membentuk gumpalan apung, yang kemudian coba diputar oleh mereka. Sementara gumpalan air yang goyah berputar terus menerus--kecuali ketika terganggu oleh dayungan--slime itu benar-benar menjulur menjadi bentuk bujur yang tampak padat dan berputar.

Mereka juga menggunakan benang gigi untuk memotong slime, tapi itu tidak berfungsi. Ketiga astronaut ini memompa udara menjadi gumpalan untuk membuat gelembung slime. 

Dalam cuplikan percobaan, para peneliti dapat mempelajari apa yang mereka sebut batas kental, tolok ukur untuk analisis cair. Hasil percobaan akan dipublikasikan dalam jurnal dan digunakan ketika mempelajari cairan di Bumi, serta merancang eksperimen masa depan untuk stasiun ruang angkasa.