Menelusuri Teka-Teki Galaksi Radio Berbentuk X di Ruang Angkasa

By Fikri Muhammad, Senin, 18 Mei 2020 | 12:02 WIB
'Bumerang ganda' dari galaksi radio berbentuk x. Jet biru besar ini sekitar 100 kali lebih lama dari seluruh Bima Sakti. (NRAO)

Nationalgeographic.co.id - Jika kita melihat melalui teleskop normal, galaksi PKS 2014-55 adalah noda cahaya terang yang biasa saja. Namun, jika dilihat lagi dalam gelombang radio, sebuah pancaran harta karun kosmik berbentuk X terlihat di ruang angkasa.  

Ya, PKS 2014-55 merupakan galaksi radio berbentuk X (XRG)--membentuk sebuah 'bumerang ganda'. Jenis galaksi ini memiliki lengan panjang menyerupai X, masing masing sekitar 100 kali lebih panjang dari Bima Sakti.

Bentuk itu merupakan partikel dan medan magnet yang meledak keluar dari lubang hitam (pusat galaksi) dengan perjalanan jutaan tahun cahaya ke luar angkasa.

Menurut William Cotton, seorang astronom di National Radio Astronomy Observatory (NRAO) yang mempelajari XRG, kurang dari 10% sumber radio kosmik, diketahui memiliki bentuk X yang berbeda seperti ini.

"Anda melihat empat hal muncul dari galaksi ini," kata Cotton di halaman space.com, "dan pertanyaannya adalah, bagaimana bisa seperti itu?"

Baca Juga: Astronaut Bereksperimen dengan Slime di Stasiun Luar Angkasa

Dalam sebuah studi baru yang dipublikasikan 7 Mei pada arXiv, gambar XRG paling detail yang pernah ada, tertangkap melalui teleskop. Gambar itu mengungkapkan bahwa bentuk X aneh yang keluar dari pusat PKS 2014−55 tampaknya bukan X sama sekali.

"Ini sebenarnya bentuk 'bumerang ganda'," kata Cotton. "Itu berarti sesuatu di galaksi mengalihkan aliran ke sayap sekunder ini."

Gambar ini menunjukkan dua jet radio termuda (titik putih) meledak dari lubang hitam pusat galaksi, sementara dua jet yang lebih tua terus bocor ke ruang angkasa setelah puluhan juta tahun. (ATAS)

Bentuk aneh galaksi tersebut dapat dijelaskan oleh teori yang dikenal sebagai "model aliran balik hidrodinamik", menurut Cotton. Singkatnya, yang terjadi adalah pertama-tama, lubang hitam pusat galaksi melahap materi selama jutaan tahun hingga mengalami gangguan pencernaan kosmik. Lubang hitam kemudian menyemprotkan jet kembar materi ke ruang angkasa, masing-masing melakukan perjalanan berlawanan arah dengan kecepatan luar biasa.

Akhirnya (puluhan ribu tahun kemudian), jet-jet itu meledak melalui halo gas galaksi, bergerak maju ke ruang intergalaksi. Tekanan perlahan-lahan menumpuk di dalam jet ketika mereka bergerak semakin jauh dan semakin jauh dari galaksi--memaksa beberapa materi di setiap jet untuk berputar dan mengalir kembali ke pusat lagi. Fenomena ini dikenal sebagai "arus balik."

Baca Juga: Peneliti Ungkap Bukti Pertama Meteor Pernah Menewaskan Manusia

Arus balik merupakan hal yang umum umum di galaksi aktif, kata Cotton, tetapi biasanya menonjol di tengah galaksi, bukan memantul ke samping. Dalam PKS 2014−55, lingkaran debu dan gas galaksi yang panas dimiringkan sedemikian rupa sehingga aliranya "dibelokkan" keluar dari galaksi, memberikan masing-masing jet yang berpenampilan seperti bumerang.

Setiap galaksi berbentuk X di alam semesta tidak dijelaskan melalui model yang sama. Masing-masing memerlukan analisis sendiri, kata Cotton. Namun, setidaknya dalam kasus PKS 2014−55, satu peta harta karun kosmik terpecahkan.