Masker Sutra dengan Simbol Keberuntungan Karya Desainer Tiongkok

By Gita Laras Widyaningrum, Selasa, 26 Mei 2020 | 10:25 WIB
Masker sutra dengan lambang keberuntungan Tiongkok. (Reuters via nypost.com)

Nationalgeographic.co.id – Dihias dengan desain rumit bergambar bunga anggrek dan camelia yang melambangkan keberuntungan, masker sutra penuh gaya ini diciptakan oleh Zhou Li, desainer asal Tiongkok. Masker tersebut kini didambakan banyak orang selama pandemi virus corona.

Salah satu contoh karyanya yang diminati berupa masker kuning yang dihiasi dengan anggrek emas. Itu melambangkan keluarga yang harmonis dengan kekayaan berlimpah dan banyak keturunan.

Baca Juga: Seniman Ciptakan Lukisan dari Kisah-Kisah dan Berita COVID-19

Zhou telah membuat masker sutra bordir dengan spesifikasi filter udara N95 tersebut sejak Februari. Ia berusaha menyatukan fashion dengan manfaat kesehatan dari sebuah masker.

“Ketika situasi menjadi sangat serius, kami melihat banyak orang harus mengganti maskernya setiap empat jam sekali,” kata Zhou. Alasan inilah yang memunculkan gagasan untuk membuat masker yang dapat digunakan kembali yang terbuat dari sutra warna-warni khas Tiongkok.

Zhou berharap masker buatannya dapat membantu memenuhi kebutuhan di masa mendatang saat dunia menghadapi kenormalan baru.

Zhou mengenakan masker sutra hasil rancangannya. (Reuters via nypost.com)

Desain maskernya pun telah disesuaikan dengan musim panas. Dibuat dari sutra lebih tipis yang membuat kita lebih mudah bernapas di suhu yang lebih hangat.

Perempuan berusia 55 tahun yang menjadi direktur desain di Shandong Sunbird Garment ini senang bisa menambahkan motif tradisional Tiongkok pada karyanya.

Tidak hanya masker, Zhou juga merancang Alat Pelindung Diri (APD) dengan desain penuh bunga. Ini pesanan pribadi yang diminta teman-temannya karena terpaksa melakukan perjalanan udara.

Baca Juga: 'Bertahanlah di Rumah', Kolaborasi 70 Seniman Indonesia Membaca Puisi Tentang Pandemi

Proses pembuatan masker. (Reuters via nypost.com)

Perusahaannya sendiri dapat membuat sekitar 600 masker per hari dan dijual secara daring dengan harga 118 yuan (sekitar Rp250 ribu).

“Saya berharap orang-orang dapat mengenakan masker ini untuk melindungi, membuatnya terlihat lebih cantik, membawa keberuntungan, serta membuat mereka merasa aman,” pungkas Zhou.