Masker dan Sarung Tangan Menjadi Masalah Lingkungan Baru Selama Pandemi

By Gita Laras Widyaningrum, Kamis, 11 Juni 2020 | 11:17 WIB
Sampah masker dan sarung tangan di lautan. (Operation Mer Propre)

Nationalgeographic.co.id – Pandemi COVID-19 memberikan masalah baru bagi lingkungan, dengan sarung tangan lateks dan masker yang memenuhi pantai-pantai dan selokan.

Sejumlah organisasi telah menyuarakan keprihatinan mereka mengenai lautan, sungai, dan selokan yang semakin dibanjiri masker wajah sekali pakai, sarung tangan lateks, botol penyanitasi tangan, sisa-sisa alat pelindung diri (APD), serta barang-barang nondaur ulang lainnya saat dunia bergulat dengan COVID-19.

Baca Juga: Ini Wilayah dengan Udara Terbersih dan Tidak Terdampak Manusia

Dilansir dari IFL Science, sekelompok konservasi laut dari Prancis, Opération Mer Propre, secara rutin mendokumentasikan  operasi pembersihan laut yang mereka lakukan di media sosial. Belum lama ini, kelompok tersebut melaporkan bahwa mereka melihat lebih banyak potongan APD di Laut Mediterania.

“Ini berita yang sangat mengkhawatirkan. Kami menemukan sampah-sampah baru terkait pandemi, terutama sarung tangan lateks,” ungkap Opération Mer Propre dalam akun Facebook mereka.

Pada operasi pembersihan yang dilakukan 23 Mei lalu, mereka pertama kali menemukan masker di Laut Mediterania. “Ini baru permulaan, dan apabila tidak ada perubahan dalam menanganinya, maka sampah-sampah tersebut bisa menciptakan bencana ekologis dan kesehatan yang nyata,” paparnya.

Sampah medis banyak ditemukan di laut saat dunia sedang bergulat melawan COVID-19. (Operation Mer Propre)

Tidak hanya  di Eropa, beberapa kota di AS juga melaporkan bahwa selokan dan saluran air mereka tersumbat oleh sarung tangan lateks dan masker—yang mereka yakini dibuang di toilet.

Meskipun belum ada data terkait masalah ini, tapi Associated Press sudah menghubungi 15 pejabat kota di AS dan mereka semua mengaku memiliki masalah yang sama mengenai penyumbatan saluran air setelah pandemi terjadi.

Sehubungan dengan masalah pencemaran ini, Enviromental Protection Agency AS merilis pernyataan yang meminta masyarakat untuk membuang alat pelindung diri dengan benar. Termasuk tidak memasukkan tisu desinfektan, sarung tangan, masker atau limbah medis  ke lubang toilet. Juga agar tidak membuangnya ke tempat sampah daur ulang karena dapat terkontaminasi oleh patogen dan membahayakan kesehatan.

Baca Juga: Kehidupan di Laut Dalam Juga Tidak Aman dari Ancaman Perubahan Iklim

Selain itu, sejumlah organisasi daur ulang telah mendesak orang-orang untuk membuang masker dan sarung tangan dengan aman di tempat sampah umum.

“Tidak ada seorang pun yang boleh membuang sarung tangan atau masker di tanah, di tempat parkir, atau melemparkannya ke semak-semak,” kata David Biderman, direktur eksekutif dan CEO Solid Waste Association of North America (SWANA).

“Membuang sampah medis sembarangan dapat meningkatkan risiko paparan COVID-19 dan juga memiliki dampak negatif pada lingkungan,” pungkasnya.