Pencairan Es dan Kelaparan Membuat Beruang Kutub Terancam Punah

By Gita Laras Widyaningrum, Selasa, 21 Juli 2020 | 13:08 WIB
Beruang kutub betina yang kurus karena kelaparan. (Kerstin Langenberger)

Nationalgeographic.co.id – Para ahli mengingatkan bahwa kita semakin dekat pada kepunahan beruang kutub akibat kenaikan suhu. Es yang mencair membuat mereka kesulitan mengakses sumber makanan. Kelaparan pada beruang dewasa memberikan bencana bagi kelangsungan hidup generasi mereka karena sang induk kesulitan bertahan hidup atau memproduksi susu yang cukup untuk anak-anaknya.

Studi terbaru yang dipublikasikan pada Nature Climate Change memprediksikan bahwa tanpa intervensi, populasi beruang kutub bisa benar-benar menghilang pada 2100. Para ilmuwan meminta dan mendorong upaya yang lebih besar untuk mengekang emisi karbon dengan cepat agar spesies ini tidak hilang dalam sejarah.

Baca Juga: Perubahan Iklim Sebabkan Hilangnya Keanekaragaman Hayati Secara Mendadak

Makanan favorit beruang kutub adalah anjing laut yang dagingnya berfungsi sebagai sumber lemak yang sangat dibutuhkan untuk menjaga beruang tetap kuat berada di lanskap penuh es di Arktika.

Namun, bagaimana pun juga, untuk memburu anjing laut, beruang kutub membutuhkan lapisan es yang membantu mereka bersembunyi sebelum mendekati anjing laut.

Dalam beberapa tahun terakhir, es laut Kutub Utara telah mencair pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat perubahan iklim. Efek nyata bagi beruang kutub adalah mereka dipaksa bertahan di daratan, padahal tidak ada banyak makanan yang bisa dikonsumsi di sana.

Semakin lama beruang kutub bertahan tanpa makanan, maka semakin rendah cadangan lemak hingga akhirnya itu tidak cukup untuk menghidupi diri mereka sendiri, apalagi anaknya. Diketahui bahwa saat ini jumlah bayi beruang pun sudah menurun drastis.

Untuk mendapatkan hasil penelitian ini, pemimpin penelitian Peter Molnar bersama dengan rekan-rekannya, menggunakan ‘model anggaran energi dinamis’ untuk menetapkan kebutuhan energi beruang kutub dan pada tahap kelaparan seperti apa mereka dan anak-anaknya bisa mati. Informasi ini kemudian dikombinasikan dengan Earth Systems Model yang menggunakan data sebelumnya untuk memprediksi jumlah kehilangan es di wilayah tersebut.

Baca Juga: Semakin Parah, Deforestasi Amazon Meningkat 25 Persen dari Tahun Lalu

Hasilnya menunjukkan bahwa ambang batas akan dilewati 13 subpopulasi beruang kutub, sekitar 80% daru keseluruhan populasi mereka. Para peneliti memperkirakan ini dapat mengarah pada kepunahan spesies tersebut pada akhir abad.

Namun, ketika model dijalankan lagi dalam skenario emisi sedang (RCP4.5), lebih banyak subpopulasi yang mampu bertahan, menunjukkan harapan bagi spesies di luar 2100.

Meski begitu, hasil studi tersebut tetap menekankan perlunya tindakan mendesak pada perubahan iklim untuk menghentikan pencairan es laut sebelum mendorong makhluk-makhluk ini melampaui ambang batas dan akhirnya punah.