Studi: Populasi Hiu Karang Alami Penurunan Drastis di Seluruh Dunia

By Fikri Muhammad, Jumat, 24 Juli 2020 | 17:44 WIB
Hiu karang abu-abu dan kakap merah berenang di atas karang meja di Kingman Reef, daerah yang telah d (Christantiowati)

Nationalgeographic.co.id - Di seluruh dunia, populasi hiu sedang mengalami masalah serius. Sebagian besar karena penangkapan berlebihan. Sebuah studi terbaru menunjukan keadaan mereka lebih buruk dari yang diperkirakan sebelumnya.

Survei menyeluruh pada 371 terumbu karang di 58 negara--mulai dari Pasifik Tengah hingga Bahama--para ilmuwan menemukan fakta bahwa sekitar 20 persen perairan tersebut tidak memiliki hiu.

Padahal, hiu adalah predator puncak yang penting karena membantu menjaga populasi ikan tetap sehat dengan memakan ikan yang sakit dan mencegah jumlah pemangsa agar tidak meledak, dilansir dari laman National Geographic.

Baca Juga: Jane Goodall, Ilmuwan Terkemuka Amerika Tanpa Gelar Sarjana

Beberapa terumbu dengan jumlah hiu paling menipis ternyata diketahui dekat dengan populasi manusia. Seperti Qatar, Republik Dominika, Kolombia, Sri Lanka, dan Guam.

Dua pertiga dari 500 spesies hiu di dunia terancam oleh penangkapan ikan berlebihan, sering kali untuk memenuhi permintaan daging dan siripnya.

Sementara itu, sampah jaring dan peralatan pancing yang tanpa sengaja menjerat hiu juga berpengaruh dalam mengurangi jumlah populasi mereka. 

Baca Juga: Langka, Kura-kura Berwarna Kuning Ditemukan di India

Meski begitu, masih ada harapan bagi hiu. Menurut Sala, founder Pristine Seas, kita masih bisa sepenuhnya melindungi daerah penangkapan hiu dan kehidupan laut. Dengan begitu, perairan di sekitar Cavo Pulmo, Meksiko, dan komunitas bawah laut yang lain, dapat terlindungi. 

Membawa kembali populasi hiu yang sehat bukan hanya tentang menciptakan ruang bagi hewan untuk pulih, tapi manajemen perikanan juga penting. Misalnya seperti memaksakan batas tangkapan dan membatasi alat tangkap yang membahayakan hiu.