'Sejauh Mata Memandang' Gelar Pameran dan Edukasi Pemilihan Sampah

By Fikri Muhammad, Jumat, 7 Mei 2021 | 13:04 WIB
Pameran Bumi Rumah Kita Sejauh Mata Memandang di Senayan City, Jakarta (DOK SEJAUH MATA MEMANDANG)

Nationalgeographic.co.id—Guna meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kondisi sampah, Sejauh Mata Memandang (SMM)—merek busana yang berusaha konsisten terhadap lingkungan dan bumi—mengadakan pameran bertajuk "Bumi Rumah Kita" yang digelar di Senayan City pada 29 Mei - 1 Agustus 2021. 

Pameran ini memiliki fokus pada edukasi pemilahan sampah. Untuk itu Sejauh Mata Memandang berkolaborasi dengan para pelestari lingkungan.

Pertama ialah rekosistem, partner yang mendistribusikan dan mengolah sampah yang terkumpul pada pameran tersebut. Masyaralat juga dapat melakukan partisipasinya dengan mengirimkan sampah anorganik dengan menggunakan aplikasi Rekosistem hingga nantinya dapat didaur ulang. 

Kedua ialah Rebrick, yang menciptakan inovasi daur ulang sampah saset sehingga menjadi produk paving block.

Baca Juga: Tim Peneliti Belanda: Mangrove di Pesisir Jawa Dibekap Sampah Plastik

Sampah sachet menjadi paving block dalam pameran Sejauh Mata Memandang di Senayan City. (SEJAUH MATA MEMANDANG)

Kemudian yang ketiga ada Mortier, yang mendaur ulang tutup botol menjadi meja, rumah rio, rumah tanaman, dan kursi.

Keempat ada, Alvin T, yang mendayagunakan ulang sampah tekstil dan kayu bekas menjadi furniture baru.

Kelima ada Setali, yang mendayagunakan ulang sampah tekstil dan karpet anyam.

Kemudian yang terakhir, Pable, yang mendaur ulang sampah tekstil menjadi bahan baru. 

"Memilah sampah bukan solusi sempurna tapi kita harus melakukanya. Supaya sampah tidak menumpuk di TPA. Tidak jadi sampah abadi dan tidak meracuni kita," kata Chitra Subyakto, Pendiri dan Direktur Kreatif SMM pada konferensi pers daring.

Beragam kutipan atau slogan kampanye juga ada di acara ini. (DOK SEJAUH MATA MEMANDANG)

 "Jadi sebenernya pameran 'Bumi Rumah Kita' adlah cita-cita saya. Seperti apa sih yang bisa kita lakuin sebagai manusia supaya bisa melakukan yang terbaik. Kita ada kotak penyaluran sampah (drop box) dari sampah plastik, kertas, sampai tekstil," kata Chitra.

"Jadi kotak penyaluran ini membuka mata edukasi kepada orang yang datang. Dengan pilah-pilih sampah kita udah mulai sesuatu," lanjutnya.

Sampah-sampah yang terkumpul tadi nantinya akan di daur ulang oleh Rekosistem. Perserta yang datang dari rumah juga bisa menaruh sampah yang sudah dipilah pada kotak penyaluran sampah di pameran tersebut. 

Sampah tekstil, menurut Chitra, menjadi perhatian khusus bagi SMM sebagai label mode. Cara SMM berkontribusi membantu menyelamatkan lingkungan ialah dengan mengeluarkan produk bernama Koleksi Daur, meliputi jenis produk yang cukup beragam, seperti selop, tas, bantal, masker kain, dan pakaian dari bahan daur ulang.