Paus Sirip Punggung
By , Jumat, 27 Februari 2009 | 17:12 WIB
Berulang kali Sorenson menombak sang paus, setiap kali mendiamkan tombaknya menancap lebih lama dan menusukkannya lebih dalam ke tubuhnya. Akhirnya binatang gagah berani ini mengangkat siripnya ke udara untuk terakhir kalinya, tubuhnya miring, dan tenggelam,” tulis Roy Chapman Andrews mengenai perburuan paus sirip punggung (Balaenoptera physalus) dari bukunya Whale Hunting With Gun and Camera yang terbit tahun 1916. Beberapa bagian dari teks buku ini dimuat dalam National Geographic edisi Mei 1911, yang menampilkan foto ekor paus sirip punggung ini dikerek di sebuah stasiun perburuan paus di Jepang. Andrews menggambarkan adegan ini di salah satu stasiun serupa seperti yang dimuat majalah ini: "Seluruh bagian belakang paus ini kemudian ditarik ke atas dan diturunkan di dermaga untuk disayat lemak dan dagingnya…. Bagian demi bagian kerangka di dipotong dan dipisahkan kemudian ditarik ke atas tempat para pekerja dermaga memotong dan membaginya menjadi bongkahan berukuran sekitar satu meter persegi." ~Margaret G. Zackowitz.