Pendayung Kayak Esktrem

By , Selasa, 18 Juni 2013 | 14:43 WIB
TRIP JENNINGS mengarungi arus deras untuk menjajaki sungai-sungai di seluruh dunia. Penjelajah berusia 30 tahun ini berkelana ke tempat-tempat terpencil demi pelestarian: mengumpulkan kotoran gajah di Republik Demokratik Kongo untuk membuat peta DNA populasinya. Peta ini pernah digunakan untuk melacak sumber gading yang diperdagangkan. Anda membuat film migrasi salmon dari pesawat yang dipiloti penjelajah Mike Fay. Mike memang pilot berbakat, tetapi juga urakan. Kami terbang satu meter di atas sungai yang dipagari pepohonan setinggi 60 meter di kedua sisinya. Jelas ini menakutkan sekali. Selama penerbangan, mata saya terpaku ke iPad yang menampilkan gambar dari kamera yang dipasang di pesawat. Dengan atau tanpa kayak, Anda memilih rute yang amat jarang dijamah. Memang sangat penting mengunjungi tempat-tempat yang belum terjamah, mendokumentasikannya, lalu menunjukkannya ke seluruh dunia dengan harapan tempat itu tidak diganggu manusia. Pekerjaan yang tidak mudah. Di Kongo, saya pernah ditodong senjata dengan badan menelungkup di atas pasir. Terakhir kali saya ke sana, ada pemimpin milisi lokal yang mengeluarkan ancaman mati bagi pelestari lingkungan yang bekerja di kawasan itu. Apakah Anda tidak takut mati dalam salah satu petualangan ini? Rasanya saya tak terlalu takut menghadapi maut. Tetapi, saya tak ingin mati saat berekspedisi. Saya ingin wafat dalam usia lanjut, di atas tempat tidur, bukan saat berada di dalam pesawat di alam liar atau ditembak mati oleh pemburu gelap.