Berjalan di Antariksa
By , Senin, 22 Juli 2013 | 14:39 WIB
Oleh Rachel Hartigan Shea
Saat kanak-kanak, Sunita Williams berasumsi bahwa film kartun The Jetsons dan Star Trek menandai masa depan saat perjalanan ruang angkasa akan menjadi sebuah rutinitas. Ia tidak pernah bermimpi bahwa dirinya akan menjadi salah satu pelopor. Mantan pilot Angkatan Laut Amerika Serikat berusia 47 tahun ini telah menghabiskan 322 hari di angkasa luar dan 50 jam berjalan di ruang angkasa—memegang rekor sebagai astronaut wanita paling lama yang berjalan di ruang angkasa.
Apakah hal yang paling berkesan saat berjalan di antariksa?
Pemandangannya—berada tinggi, sangat tinggi di udara, dan melihat cahaya utara (aurora borealis) di bawah kami.
Apakah Anda takut?
Pada perjalanan pertama saya [tahun 2006], ada masalah dengan serangkaian panel surya yang harus kami periksa. Saat mulai naik, saya merasa seperti sedang mendaki gedung pencakar langit. Saya terus menenangkan diri sendiri, tidak apa-apa. Kau tidak akan jatuh.
Saya memasang kait pada penambat dan melepaskan pegangan untuk membuktikan kepada diri sendiri, Hei, tidak apa-apa, kan. Di ruang angkasa, jika Anda menutup mata selama beberapa saat saja, orientasi posisi Anda dapat beralih.
Anda pernah melakukan triathlon ruang angkasa: treadmill, sepeda stasioner. Bagaimana Anda berenang?
[Untuk meniru] gerakan berenang, saya memiliki lima belas gaya latihan. Berlangsung selama dua puluh menit, waktu yang biasa saya habiskan untuk berenang di air.
Selanjutnya apa?
Mungkin saya akan mengajar ilmu pengetahuan alam untuk anak kelas tujuh (setara dengan kelas satu SMP). Tapi saya akan senang jika bisa ikut dalam peluncuran pesawat ulang-alik Amerika Serikat yang berikutnya. Saya akan langsung meraih kesempatan untuk menjadi pilot uji.