Pemburu Virus

By , Selasa, 22 Oktober 2013 | 15:29 WIB
Oleh: Pat Walters Vicky Jensen membaca buku populer Richard Preston tentang virus mematikan, The Hot Zone—Zona Panas, sewaktu masih tingkat awal di perguruan tinggi. Saat itu ia berpikir, Aku mau melakukan apa yang dikerjakan orang ini. Cita-citanya pun menjadi kenyataan. Wanita berusia 38 tahun ini adalah seorang ahli virus di laboratorium Biosafety Level 4 (alias zona panas) di Integrated Research Facility pemerintah AS di Fort Detrick, Maryland. Timnya bekerja untuk mengembangkan obat-obatan dan vaksin untuk virus paling mematikan yang dikenal manusia. Bagaimana rutinitas sehari-hari Anda dimulai? Bangun tidur, dan tidak boleh minum banyak kopi. Saya harus mandi bahan kimia dekontaminasi selama tujuh menit, hanya agar bisa keluar untuk buang air kecil. Bagaimana pakaian kedap udara itu bekerja? Udara masuk melalui selang di sampingnya. Dan pakaian itu bertekanan, jadi jika tertusuk, udara akan keluar darinya seperti balon meletus, mencegah virus apa pun untuk masuk. Sepertinya kita jarang mendengar tentang Ebola lagi Jumlah wabah terus meningkat. Tetapi, jumlah orang yang meninggal tidak bisa dibandingkan dengan wabah seperti flu. Yang jelas, virus ini sangat mematikan. Dan masih belum ada pengobatan yang terbukti. Bukankah Ebola hanya menyebar melalui pertukaran cairan tubuh? Untuk sekarang ini. Kami telah mencari apakah ada kasus di mana Ebola bisa ditularkan lewat udara—Ebola yang bertindak seperti virus flu. Itulah skenario terburuk. Apakah berurusan dengan virus mematikan membuat Anda takut? Sebenarnya, tidak juga. Lucunya, kadang-kadang saya memang takut pada virus. Tetapi, hanya dalam lingkungan yang tak terkendali. Ketika putra saya lahir, dia pernah sakit parah. Saya mengambil boneka berbentuk virus Ebola dan meletakkannya di buaiannya. Ibu saya berkata, “Mengapa kau meletakkan Ebola di sana?” Saya menjawab, “Untuk mengusir virus-virus yang lebih rendah.”