Nationalgeographic.co.id—Pada Jumat lalu Ridwan Alimuddin mendapati bangkai seekor penyu hijau (Chelonia mydas) di Pulau Panampeng, Kepulauan Tonyamang, Teluk Mandar, Sulawesi Barat. Ia dapat kabar dari seorang teman yang melihatnya terlebih dahulu.
"Di salah satu titik terluar pulau saya mendapati bangkai penyu. Kemarin sore ada teman yang menginformasikan ada bangkai penyu mati, dia lihat saat jalan kaki dari tempat berlabuh ke lokasi kami berkemah," kata Ridwan kepada National Geographic Indonesia.
Bangkainya ia temukan terapung di tepi hutan mangrove dengan salah satu siripnya yang terpotong.
Pulau Punampeng, menurut Ridwan, adalah pulau kecil yang dilebati hutan mangrove yang tak berpenghuni. Di tengahnya terdapat gundukan pasir yang bisa ditempati penyu untuk bertelur. Karena tidak ada sumber air akibat akses pulau yang dikelilingi lumpur, pulau ini memang dikenal sebagai tempat penyu bertelur.
"Bangkai penyu saya tarik ke bagian berpasir. Dulu mungkin dia lahir di sini, mungkin dia sudah sering ke sini untuk bertelur. Tapi kali ini dia "kembali" bukan keduanya, tapi untuk dikuburkan," katanya. Saat ini Ridwan tengah menyelesaikan buku bertajuk Penyu: dari Literasi Hingga Konservasi.