Anjing Abadi

By , Senin, 30 Januari 2012 | 10:28 WIB

Labrador memang ras anjing terpopuler, tetapi jenis anjing yang terbanyak jumlahnya tak punya ras sama sekali. Itulah anjing kampung sederhana, yang mengais hidup setengah liar di dalam dan sekitar permukiman manusia.!break!

Saat menempuh masa pascadoktoral di Cornell University beberapa tahun lalu, Adam Boyko ingin tahu tentang anjing kampung yang jarang diteliti. Meskipun anjing didomestikasi pertama kali 20.000 hingga 15.000 tahun silam, sebagian besar ras baru muncul beberapa ratus tahun terakhir. Mungkin DNA anjing kampung bisa menjelaskan sejarah domestikasi awal yang panjang, saat anjing sudah mendekati manusia tetapi belum jadi peliharaan.

Namun, bagaimana cara mendapatkan sampelnya?

Adam—kini di College of Veterinary Medicine di Cornell—mendapat dana, lalu me­rekrut saudaranya, Ryan dan istri Ryan, Corin, untuk berkeliling Mesir, Uganda, dan Namibia. Mereka berteman dengan warga desa dan dokter hewan lokal, dan mengumpulkan DNA dari 300 lebih anjing kampung.

Saat sampel dianalisis, ternyata sebagian besar anjing kampung bersaudara dekat dengan serigala serta anjing yang terdomestikasi penuh. Anjing kampung bukanlah anjing blasteran yang menjadi liar pada masa lalu. Maka, genom anjing ini mencerminkan keadaan domestikasi awal, sebelum diambil alih oleh pemilihan dan pembiakan artifisial yang diarahkan manusia. “Pada anjing kampung, perkembangannya lebih mirip seleksi alam, meski di dalam lingkungan yang dikelola manusia,” kata Adam Boyko.!break!

Secara tak terduga, kajian ini juga membantu menentang pandangan umum tentang tempat anjing pertama kali muncul. Bukti fosil sudah menentukan bahwa transisi dari serigala ke anjing terjadi di suatu tempat di Eropa atau Asia. Sebuah kajian pada 2002 menunjukkan bahwa anjing kampung Asia Timur lebih beragam secara genetis—tanda bahwa serigala pertama kali didomestikasi di Asia Timur. Tetapi, hasil kerja keluarga Boyko pada 2009 menemukan, anjing kampung Afrika sama beragamnya dengan anjing kampung Asia Timur. Sebagian anjing juga membawa ciri genetika yang sama dengan serigala abu-abu Timur Tengah, mendukung penelitian Robert Wayne dan Bridgett vonHoldt dari UCLA yang menunjuk Timur Tengah sebagai kemungkinan tempat lahir anjing.

Keluarga Boyko terus mengumpulkan sampel, dengan rencana ekspedisi ke Afrika. Mereka juga mulai menggunakan teknik untuk memecahkan misteri terkait: hilangnya anjing pribumi Amerika Selatan yang ganjil. Rekaman sejarah menunjukkan bahwa penduduk Asli Amerika memelihara anjing. Tetapi, survei populasi di benua Amerika hanya menemukan anjing keturunan Eropa.

“Bagaimana caranya mengirim anjing ke seberang dunia begitu banyak sehingga menggantikan sepenuhnya anjing pribumi?” Boyko curiga bahwa mungkin masih ada anjing kampung dengan DNA pribumi di area paling terpencil di benua itu. Jadi, pada Agustus lalu keluarga Boyko mengemas koper dan menuju ke rimba di Peru, mencari anjing Amerika yang hilang.