Kebenaran soal Lubang Hitam

By , Kamis, 20 Februari 2014 | 14:26 WIB

Dalam waktu satu generasi fisikawan saja, lubang hitam berubah dari bahan lelucon men­jadi fakta yang diterima luas. Ternyata, lubang hitam ada di mana-mana. Jumlahnya di alam semesta ini mungkin mencapai triliunan.

belum pernah ada yang melihat lubang hitam, dan tak akan pernah ada. Tidak ada yang bisa dilihat. Hanya titik kosong di ruang ang­kasa—tidak ada apa-apa sama sekali, se­perti yang senang dikatakan para fisikawan. Keberadaan lubang hitam disimpulkan dari efeknya pada sekelilingnya.

Seberapa yakin kita bahwa lubang hitam itu nyata, jawabannya selalu 99,9 persen yakin. Jika di pusat hampir semua galaksi tidak ada lubang hitam, pasti ada sesuatu yang lebih gila lagi. Tetapi, keraguan ini mungkin dapat dihapuskan sama sekali dalam beberapa bulan saja. Para astronom berencana memata-matai salah satu lubang hitam itu saat dia sedang makan.!break!

Lubang hitam di pusat Bima Sakti, yang ber­jarak 26.000 tahun cahaya dari Bumi, ber­nama Sagittarius A*. Sgr A*—itu singkatan standar­nya; nama belakangnya dibaca A-bintang—saat ini merupakan lubang hitam yang tenang, makannya pilih-pilih. Galaksi-galaksi lain ditempati Godzilla pelahap planet, pengoyak bintang yang disebut quasar.

Tetapi, Sgr A* sedang bersiap-siap makan. Lubang hitam itu sedang menarik awan gas ber­nama G2 pada kecepatan sekitar 3.000 kilo­meter per detik. Hanya setahun lagi, G2 akan mendekati cakrawala-peristiwa lubang itu. Pada saat itu, teleskop radio di seluruh dunia akan berfokus pada Sgr A*, dan diharapkan bahwa dengan menyinkronkan semuanya untuk mem­bentuk observatorium seplanet yang disebut Teleskop Cakrawala Peristiwa (Event Horizon Telescope), kita dapat menghasilkan gambar lubang hitam yang sedang beraksi. Yang akan terlihat bukan lubangnya sendiri, tetapi mungkin benda yang disebut 'piringan akresi', yaitu cincin puing di sekitar tepi lubang itu. Ini semestinya cukup untuk membuyarkan sebagian besar keraguan tentang keberadaan lubang hitam.

Lebih dari sekadar ada, lubang hitam mung­kin malah turut membentuk susunan alam se­mesta. Materi yang melesat ke arah lubang hitam menimbulkan banyak panas akibat gesekan. Be­gitu pula benda yang meluncur ke arah lubang hitam. Lubang hitam juga berputar—mirip kolam pusaran yang dalam di ruang angkasa—dan kombinasi antara gesekan dan putaran ini menyebabkan banyak materi yang jatuh ke arah lubang hitam, kadang lebih dari 90 persen, akhirnya tidak menyeberangi cakrawala peristiwa, tetapi malah terlontar, seperti bunga api dari roda pengasah.

Materi panas ini membentuk semburan yang melesat di ruang angkasa, menjauhi lubang itu pada kecepatan luar biasa. Semburan ini me­nempuh jarak jutaan tahun cahaya, melintasi galaksi. Dengan kata lain, lubang hitam meng­aduk bintang-bintang tua di pusat galaksi dan me­nyalurkan gas mendidih yang terbentuk dalam proses ini ke bagian luar galaksi. Gas itu mendingin, menggumpal, dan akhirnya mem­bentuk bintang baru, menyegarkan galaksi bagai­­kan air mancur yang awet muda.

ada beberapa hal penting yang perlu ditegaskan tentang lubang hitam. Daya sedot lubang hitam tidaklah lebih besar daripada bintang biasa; tetapi lubang hitam memang memiliki cengkeraman luar biasa untuk ukur­an­nya. Seandainya Matahari tiba-tiba menjadi lubang hitam—ini tidak akan terjadi, tetapi kita andaikan saja—massanya akan tetap sama, tetapi diameternya akan menyusut dari 1.392.000 kilometer menjadi kurang dari 6,5 kilometer. Bumi akan menjadi gelap dan dingin, tetapi orbit kita mengitari Matahari tidak akan berubah. "Matahari lubang hitam" ini akan mem­beri tarikan gravitasi yang sama pada planet kita dengan Matahari berukuran biasa.

Jadi, lubang hitam tidak pernah menyedot. Hal berikutnya, waktu, jauh lebih sulit dipahami. Waktu dan lubang hitam memiliki hubungan yang aneh. Sebenarnya waktu itu sendiri me­­rupakan konsep yang tidak biasa. Anda mung­kin tahu ungkapan "waktu itu relatif". Ini berarti waktu bergerak dengan kecepatan ber­beda-beda bagi semua orang. Sebagaimana ditemukan Einstein, waktu dipengaruhi oleh gravitasi.

Jam pada satelit pemosisian global (GPS) harus disetel agar berdetak lebih lambat sedikit daripada jam di permukaan bumi. Kalau tidak disetel begitu, GPS tidak akan akurat.

Lubang hitam, dengan tarikan gravitasi yang luar biasa, pada dasarnya adalah mesin waktu. Naik roket, terbang ke Sgr A*. Dekati cakra­wala peristiwa perlahan-lahan, tetapi jangan melintasinya. Untuk setiap menit yang dilewatkan di sana, seribu tahun berlalu di bumi.

Dan kalau kita menyeberangi cakrawala peristiwa, lalu apa? Orang yang menyaksikan dari luar tidak akan melihat kita masuk ke sana. Kita akan tampak membeku di tepi lubang. Beku selama waktu tak terhingga.!break!