Lebih dari 20 juta warga AS mengonsumsi ganja pada 2013. Memiliki dan menjual ganja adalah ilegal dalam hukum federal, namun penggunaan ganja medis legal di 23 negara bagian dan District of Columbia. Banyak yang meringankan atau menghapus hukuman penggunaan ganja rekreasi. Larangan dan ketersediaan ganja pun menjadi tak konsisten.
Medis
Tanaman ganja adalah ramuan andalan tabib di kebudayaan kuno Tiongkok, India, dan Yunani. Saat ini, gelar obat ilegal yang disandangnya di bawah hukum federal menghambat ilmuwan yang hendak menyelami potensi medisnya. Baru dua obat sintetis yang disetujui Food and Drug Administration; turunan alaminya masih sedang dikaji.
GLAUKOMA Para peneliti sedang mengembangkan obat yang meniru kemampuan ganja untuk mengurangi tekanan dalam mata tanpa efek samping tanaman ini.
SKLEROSIS GANDA Ekstrak pereda nyeri dan kejang otot pada pasien skleroris ganda telah disetujui di Eropa dan Kanada, meskipun di AS belum.
AIDS Salah satu versi sintetis yang disetujui FDA dari zat yang ditemukan dalam ganja membantu meningkatkan nafsu makan dan mengobati penurunan berat badan pada pasien penderita AIDS.
KANKER Versi sintetis lainnya digunakan untuk mengobati mual yang disebabkan oleh kemoterapi.
REKREASIONAL Bahan kimia psikoaktif utama dalam ganja, THC, bekerja di otak untuk mendatangkan sensasi yang didambakan pengguna rekreasional. Sensasi warna, suara, dan sentuhan pada kulit memuncak, dan waktu terasa bergulir lambat. Ganja juga bisa memperparah gejala depresi dan kecemasan.
OTAK Banyak bagian otak memiliki reseptor yang bereaksi pada ganja. Beberapa bagian mengatur asupan makanan, dopamin, membangkitkan euforia.
SISTEM PERNAPASAN Efek terasa dalam hitungan detik, dan memuncak dalam 30 menit. Ganja tanpa filter memajan perokok pada kadar CO dan tar lebih tinggi dibanding rokok.
JANTUNG Denyut meningkat dua kali lipat, menyebabkan serangan panik. Tak lama sesudah konsumsi ganja, risiko serangan jantung melonjak secara signifikan.
SISTEM PENCERNAAN Ketika ganja dikonsumsi, efeknya menyerang tubuh lebih perlahan dan bertahan lebih lama, sehingga dosisnya sulit diatur. Rasa lapar melanda makin hebat.
John Tomanio, NGM Staff; Shelley Sperry. Seni: Bryan Christie Design. Sumber: National Survey on Drug Use and Health; Igor Grant, University of California, San Diego