Elang gundul, alias Haliaeetus leucocephalus, tampaknya merupakan model perilaku sopan santun. Burung pemangsa itu melangsungkan kawin untuk seumur hidup, kecuali pasangannya mati lebih dulu. Burung-burung dalam spesies yang katanya monogami masih tetap kawin dengan pasangan lain; elang gundul kelihatannya tidak begitu.
Namun dalam hal aktivitas perkawinan, elang-elang gundul melakukannya dengan liar di alam liar. Manuver di atas merupakan yang paling penting di antara “ritual kawin mereka yang spektakuler,” ungkap ahli ekologi alam liar David Buehler dari Universitas Tennessee. “Keduanya membubung ke ketinggian, cakar-cakar saling terkunci, menjatuhkan diri dan berjungkir balik ke arah bumi.” Mereka melepaskan diri sebelum mencapai tanah.
Pertunjukan masa kawin itu adalah tentang “menentukan kebugaran pasangan” dan membuat pasangan itu ingin kawin denganmu, ungkap Buehler. “Rasanya sama seperti turun ke lantai dansa jika kau benar-benar pedansa yang hebat.” Namun ada risikonya: Misalnya, aksi tersebut bisa berakhir dalam tabrakan fatal. “Itu ketegangan yang menarik,” katanya, “antara berhasil dengan pasangan dan mempertahankan keselamatanmu sendiri.”