Freo & Bon Scott

By , Selasa, 24 Mei 2016 | 20:00 WIB

Melancong ke Fremantle, penggandrung musik rock akan bertakzim kepada Bon Scott. Mendiang mantan vokalis AC/DC ini terjejak abadi di belantara kota bersejarah Western Australia. Kisahnya berkelindan manis bersama romansa kota yang diwarnai bangunan-bangunan tua abad 19.

Saya gemar musik rock. Saya suka AC/DC meski bukan fans garis keras. Kenalkan, band rock asal Australia yang masyhur di belantika musik dunia sepanjang masa. Lengkingan suara Bon Scott mewarnai tembang cadas AC/DC yang menggelinding di era 1974-1980 sebelum kematiannya. Bon Scott meninggal muda di London pada 19 Februari 1980 dan dimakamkan di Fremantle alias Freo.  

Patung perunggu Bon Scott berdiri di hadapan saya dalam temaram malam yang hening di Fremantle Fishing Boat Harbour. Namun, Bon Scott tampak penuh enerjik bernyanyi, tangan kiri memegang mikrofon, tangan kanan menarik kabel mikrofon. Tampilan bertelanjang dada yang dibalut jaket denim dan celana jins lebar seakan menahbiskan sosok Bon sebagai bintang rock dunia.

Freo menjadi kota Scott ditempa sebagai seorang musisi. Lahir di kota kecil Forfar Skotlandia, pindah bersama orang tua ke Melbourne lalu Scott menetap di Fremantle sejak usia sepuluh tahun. Pada1970, Scott pindah ke Adelaide dan bergabung dengan band progressive rock The Fraternity. Namanya kian melambung dan beberapa kali melakukan tur di Inggris.

Scott menyebut Canning Highway yang menghubungkan Fremantle dengan Perth sebagai Highway to Hell. Kebiasaan minum Scott sering mengantarkan dia menuju bar yang disebutnya Raffles di Perth.

Namun saya tak bisa membayangkan hari ini ada seseorang yang berani menapak tilas aura nerakanya Canning Highway, sekalipun fans paling militan dari Bon Scott dan AC/DC. Peraturan lalu lintas di Australia sangatlah ketat. Dendanya pun sungguh bikin kecut. Siap-siap saja, apabila tertangkap berujung di penjara dan menanggung denda ribuan dollar.

Nah, ada yang berani melakukan kebiasaan Bon Scott tadi?

--------

IQBAL KAUTSAR Bapak yang belum lama ini dikaruniai anak laki-laki begitu mencintai Kebumen, Jawa Tengah. Memiliki ritual menyeruput kopi tanpa gula setiap pagi, penyuka fotografi ini tinggal di Canberra bersama keluarga kecilnya untuk beberapa masa.